JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, untuk memimpin langsung penanganan bencana banjir bandang dan longsor.
Kedatangan presiden menjadi sorotan karena dilaksanakan usai lawatan luar negeri di Moskow, Rusia, menunjukkan prioritas tinggi pemerintah terhadap bantuan darurat dan koordinasi pemulihan di wilayah terdampak.
Di Medan, Presiden Prabowo dijadwalkan mengecek langsung sejumlah titik terdampak bencana, sekaligus memimpin rapat koordinasi penanganan di tiga provinsi Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Kedatangan beliau disambut jajaran menteri dan pejabat daerah, termasuk Menteri Sekretaris Negara, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, serta Gubernur Sumatera Utara dan Wali Kota Medan.
Momen kedatangan juga menunjukkan kesigapan pemerintah dalam mengkoordinasikan penanganan bencana. Presiden Prabowo langsung melanjutkan perjalanan ke Kota Medan menggunakan mobil kepresidenan RI-1, diikuti jajaran pejabat lain untuk segera meninjau lokasi terdampak.
Peninjauan Lapangan dan Koordinasi
Kunjungan Presiden ke Sumatera Utara ini merupakan kunjungan kedua, setelah sebelumnya menyambangi Tapanuli Tengah untuk meninjau dampak banjir bandang awal bulan ini. Beberapa kabupaten dan kota di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat telah diterjang bencana pada akhir November, menimbulkan kerusakan parah serta korban jiwa yang signifikan.
Presiden Prabowo memantau lokasi terdampak sekaligus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan tepat sasaran. Langkah ini diharapkan mempercepat distribusi bantuan, penanganan pengungsi, serta perbaikan infrastruktur kritis yang rusak akibat banjir dan longsor.
Kunjungan ini juga menjadi bentuk perhatian langsung pemerintah terhadap korban serta upaya meninjau efektivitas koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam kondisi darurat.
Data Korban dan Pengungsi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga awal Desember, jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor mencapai hampir seribu orang. Rinciannya mencakup korban meninggal di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, serta puluhan orang yang masih hilang.
Selain korban jiwa, jumlah pengungsi di tiga provinsi terdampak telah menembus angka ratusan ribu. Mereka tersebar di berbagai lokasi pengungsian yang dikelola pemerintah daerah dan lembaga bantuan. Pemerintah pusat menekankan pentingnya bantuan yang terdistribusi dengan cepat untuk menjangkau seluruh pengungsi di lokasi rawan bencana.
Pemerintah juga memonitor perkembangan jumlah pengungsi dan memastikan kebutuhan dasar, seperti makanan, air bersih, pakaian, dan tempat tinggal sementara, terpenuhi. Hal ini menjadi fokus utama agar masyarakat terdampak tidak mengalami kesulitan yang berkepanjangan.
Distribusi Bantuan dan Dukungan Logistik
Sejak akhir November hingga pertengahan Desember, total bantuan yang masuk ke wilayah terdampak telah mencapai ratusan ton. Sebagian besar bantuan telah didistribusikan melalui jalur darat, laut, dan udara untuk menjangkau titik-titik yang sulit diakses.
Distribusi mencakup bahan pangan, kebutuhan sehari-hari, serta peralatan darurat bagi pengungsi. Pemerintah menekankan pentingnya koordinasi dengan instansi terkait agar setiap bantuan tersalurkan secara merata dan tepat sasaran.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan masyarakat terdampak bencana mendapatkan dukungan maksimal. Kehadiran Presiden Prabowo di lokasi menjadi simbol kepedulian sekaligus menegaskan prioritas nasional dalam penanganan darurat dan pemulihan pascabencana.
Dengan pendekatan terpadu antara pemerintah pusat, daerah, dan aparat keamanan, diharapkan proses rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak dapat berjalan lebih cepat. Presiden juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana sebagai langkah strategis untuk mengurangi risiko di masa mendatang.