TNI Kerahkan 113 Ribu Personel Amankan Libur Nataru

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:07:02 WIB
TNI Kerahkan 113 Ribu Personel Amankan Libur Nataru

JAKARTA - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, perhatian aparat keamanan kembali tertuju pada kesiapan menjaga stabilitas dan kenyamanan masyarakat. Momen libur panjang ini selalu diiringi dengan peningkatan mobilitas warga, baik untuk beribadah, berwisata, maupun melakukan perjalanan mudik dan balik. Kondisi tersebut menuntut kesiapsiagaan ekstra dari seluruh unsur pengamanan negara.

Dalam menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru atau Nataru, Tentara Nasional Indonesia mengambil peran penting dengan menyiapkan puluhan ribu personel. Keterlibatan TNI ini menjadi bagian dari upaya terpadu untuk memastikan situasi tetap kondusif, aman, dan terkendali di berbagai wilayah Indonesia.

Pengamanan tidak hanya difokuskan pada satu titik, melainkan menyasar berbagai sektor strategis yang berpotensi menjadi pusat keramaian. Dengan dukungan penuh dari tiga matra TNI, langkah ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat yang merayakan libur akhir tahun.

Ribuan Prajurit Disiagakan di Seluruh Wilayah

TNI menyiapkan sekitar 113 ribu personel dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara untuk membantu pengamanan Natal dan Tahun Baru. Keterlibatan ini merupakan bentuk perbantuan kepada Kepolisian Republik Indonesia dalam menjaga keamanan nasional selama periode libur panjang.

"TNI menyiapkan lebih dari 113.000 prajurit dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU, untuk mendukung pengamanan nataru dalam perbantuan kepada Polri," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah.

Freddy menjelaskan bahwa penempatan personel akan dilakukan secara fleksibel dan menyesuaikan kebutuhan di lapangan. Setiap daerah memiliki karakteristik dan tingkat kerawanan yang berbeda, sehingga distribusi pasukan akan disesuaikan dengan potensi ancaman di masing-masing wilayah.

Dengan pola pengamanan tersebut, TNI berharap dapat memberikan dukungan optimal kepada aparat kepolisian, khususnya di wilayah yang diprediksi mengalami peningkatan aktivitas masyarakat secara signifikan.

Fokus Pengamanan di Lokasi Strategis

Pengamanan Nataru oleh TNI difokuskan pada sejumlah titik yang dinilai krusial. Freddy menyebutkan bahwa tempat ibadah menjadi salah satu prioritas utama, mengingat meningkatnya aktivitas perayaan Natal di berbagai daerah.

Selain itu, objek vital dan strategis juga mendapat perhatian khusus. Pusat perbelanjaan, kawasan wisata, serta lokasi keramaian lainnya akan menjadi titik konsentrasi pengamanan guna mencegah potensi gangguan keamanan.

"Jalur transportasi darat, laut, dan udara, guna menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat selama Nataru," ucap Freddy.

Pengamanan jalur transportasi menjadi aspek penting karena meningkatnya arus perjalanan masyarakat. Keamanan di terminal, pelabuhan, bandara, serta ruas-ruas jalan utama diharapkan dapat meminimalkan risiko kecelakaan maupun gangguan keamanan lainnya.

Kesiapsiagaan Hadapi Cuaca dan Bencana

Selain pengamanan terhadap aktivitas masyarakat, TNI juga meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam. Freddy memastikan bahwa seluruh satuan TNI di daerah berada dalam kondisi siap operasional selama masa Nataru.

Ia menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor terus diperkuat agar setiap perkembangan situasi dapat direspons dengan cepat dan tepat. Langkah ini menjadi penting mengingat kondisi cuaca yang cenderung ekstrem pada akhir tahun.

"Sejalan dengan prediksi BMKG, TNI juga menyiagakan prajurit untuk antisipasi dan penanganan bencana, termasuk banjir, longsor, dan cuaca ekstrem, melalui koordinasi dengan instansi terkait," katanya.

Kesiapan ini diharapkan mampu mempercepat proses evakuasi dan penanganan apabila terjadi bencana di tengah tingginya mobilitas masyarakat. Dengan demikian, keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama selama perayaan Nataru.

Lonjakan Arus Mudik Mulai Diprediksi

Sementara itu, dari sisi transportasi, Dinas Perhubungan DKI Jakarta turut memprediksi peningkatan pergerakan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru. Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 19 dan 20 Desember 2025.

"Karena libur sekolah itu sudah dimulai pada 22 Desember, sehingga biasanya begitu mulai libur sekolah, maka hari Jumatnya akan terjadi lonjakan di terminal-terminal yang ada di Jakarta," kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo.

Mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan berbagai persiapan. Salah satunya dengan menggelar pemeriksaan kelaikan jalan atau ramp check terhadap kendaraan yang akan beroperasi selama masa angkutan Nataru.

Selain itu, kesiapan terminal keberangkatan bus juga menjadi perhatian. Syafrin menyebutkan bahwa empat terminal angkutan antar kota antar provinsi di Jakarta, yakni Terminal Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Kalideres, dan Tanjung Priok, dipastikan telah melalui proses pengecekan.

"Harapannya, keseluruhan armada yang beroperasi pada empat terminal AKAP di Jakarta, yaitu Terminal Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Kalideres, dan Tanjung Priok itu sudah memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan," ujar Syafrin.

Dengan sinergi antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah, pengamanan dan pelayanan selama Natal dan Tahun Baru diharapkan dapat berjalan lancar. Langkah-langkah ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk memastikan masyarakat dapat menikmati libur akhir tahun dengan aman dan nyaman.

Terkini