JAKARTA - Menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan kesiapsiagaan untuk menjaga kelancaran mobilitas warga. Lonjakan aktivitas masyarakat yang diperkirakan terjadi selama periode tersebut mendorong berbagai instansi melakukan langkah antisipatif, terutama dalam pengaturan lalu lintas dan mitigasi dampak cuaca ekstrem.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjadi salah satu garda terdepan dalam memastikan arus lalu lintas tetap terkendali dan aman selama libur panjang akhir tahun.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan armada pendukung dalam jumlah besar. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, gangguan kendaraan, serta potensi hambatan di ruas-ruas jalan utama Ibu Kota selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2026.
Armada Derek Disiagakan untuk Pelayanan Warga
Dishub DKI Jakarta menyiagakan sebanyak 80 unit mobil derek yang akan beroperasi selama periode Natal dan Tahun Baru. Armada derek ini difokuskan untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam menangani kendaraan yang mogok atau mengalami gangguan di jalan raya.
“Armada sudah disiagakan. Total ada sekitar 80 unit derek yang nantinya akan difokuskan pada pelayanan,” ujar Syafrin.
Keberadaan mobil derek ini diharapkan dapat mempercepat penanganan kendaraan bermasalah sehingga tidak menimbulkan kemacetan panjang. Dishub DKI juga memastikan armada tersebut akan ditempatkan di titik-titik strategis yang rawan kepadatan lalu lintas selama libur Nataru.
Selain mobil derek, Dishub DKI Jakarta turut mengerahkan 46 unit mobil patroli. Armada patroli ini bertugas melakukan pemantauan langsung di lapangan sekaligus membantu pengaturan lalu lintas jika terjadi kepadatan atau gangguan di jalan.
Penguatan Informasi Lalu Lintas dan Transportasi Wisata
Untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas, Dishub DKI Jakarta juga mengoperasikan dua unit mobil Variable Message Sign Mobile. Kendaraan ini dilengkapi layar informasi yang dapat menampilkan kondisi lalu lintas secara langsung kepada pengguna jalan.
Dengan adanya VMS Mobile, petugas dapat memberikan informasi terkini mengenai kepadatan, pengalihan arus, maupun imbauan lainnya kepada masyarakat. Langkah ini dinilai penting agar pengendara dapat menyesuaikan rute perjalanan dan menghindari titik-titik kemacetan.
Tidak hanya di darat, Dishub DKI Jakarta juga menambah empat unit kapal untuk melayani masyarakat yang hendak berwisata ke Kepulauan Seribu selama Natal dan Tahun Baru. Penambahan armada laut ini bertujuan untuk mengakomodasi peningkatan jumlah wisatawan yang memanfaatkan libur panjang.
“Tetapi untuk keberangkatan ke Pulau Seribu pun kami menyesuaikan dengan situasi dan kondisi cuaca. Sesuai dengan ramalan BMKG ini juga kami sesuaikan,” jelas Syafrin.
Penyesuaian tersebut dilakukan demi memastikan keselamatan penumpang, mengingat cuaca ekstrem diperkirakan masih berpotensi terjadi selama periode liburan.
Antisipasi Cuaca Ekstrem Selama Libur Akhir Tahun
Syafrin menegaskan bahwa Dishub DKI Jakarta meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem. Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, potensi hujan lebat dan angin kencang diperkirakan masih akan berlangsung hingga awal tahun.
“Sesuai dengan ramalan BMKG bahwa pada Desember ini sampai Januari akan ada cuaca ekstrem. Hujan ekstrem, dan tentu kita semuanya sudah koordinasikan secara baik dan siap tanggap untuk menghadapi kondisi apa saja,” kata Syafrin.
Koordinasi lintas instansi terus dilakukan untuk memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana. Tujuannya agar liburan di Jakarta tetap aman, nyaman, dan aktivitas masyarakat dapat berjalan lancar meski di tengah potensi cuaca ekstrem.
Upaya antisipasi ini tidak hanya dilakukan oleh Dishub. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta juga mengambil langkah mitigasi untuk mengurangi risiko pohon tumbang akibat angin kencang.
Mitigasi Pohon Rawan Tumbang di Ruas Jalan
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta melakukan pemeriksaan intensif terhadap pohon-pohon yang berpotensi tumbang di sejumlah ruas jalan. Langkah ini dilakukan menyusul peringatan BMKG terkait cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Kepala Distamhut DKI Jakarta, M Fajar Sauri, menjelaskan bahwa mitigasi dilakukan secara berkelanjutan melalui tahapan sebelum, saat, dan setelah cuaca ekstrem. Pada tahap pra-cuaca ekstrem, pemeriksaan dilakukan terhadap pohon tua, miring, atau memiliki batang berongga.
“Selain itu, dilakukan pemangkasan penyeimbang tajuk, pembersihan cabang kering, serta pemeriksaan kesehatan pohon untuk mendeteksi potensi bahaya sejak dini. Kesiapan personel, peralatan, dan kendaraan operasional juga terus ditingkatkan,” ujar Fajar.
Penanganan pohon berisiko dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan teknis dan data lapangan, mulai dari pemangkasan hingga penebangan pohon yang dinilai membahayakan. Hingga awal Desember 2025, tercatat sebanyak 69.932 pohon berisiko telah ditangani melalui berbagai tindakan pengendalian.
Saat cuaca ekstrem berlangsung, Tim Siaga Pohon Tumbang diaktifkan di seluruh wilayah kota administratif. Pemantauan dilakukan secara real-time dengan mengacu pada peringatan BMKG dan laporan masyarakat. Penanganan diprioritaskan pada pohon tumbang yang mengancam keselamatan warga dan mengganggu akses jalan utama.
Dengan berbagai langkah tersebut, Pemprov DKI Jakarta berharap arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat selama Natal dan Tahun Baru dapat berlangsung aman, tertib, dan minim gangguan.