PRABOWO

Presiden Targetkan Hunian Pengungsi Agam Rampung Cepat

Presiden Targetkan Hunian Pengungsi Agam Rampung Cepat
Presiden Targetkan Hunian Pengungsi Agam Rampung Cepat

JAKARTA - Komitmen negara dalam memastikan pemulihan cepat bagi warga terdampak bencana kembali ditunjukkan Presiden Prabowo Subianto. Di tengah situasi pasca bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Sumatra Barat, Kepala Negara menegaskan bahwa penanganan pengungsi tidak boleh berlarut-larut, terutama terkait penyediaan tempat tinggal yang layak. 

Kunjungan Presiden ke Kabupaten Agam menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah hadir langsung untuk memastikan proses pemulihan berjalan sesuai rencana. Presiden Prabowo secara langsung memantau pembangunan hunian sementara bagi warga terdampak di Desa Salareh Aia, Kabupaten Agam. 

Dari lokasi tersebut, Presiden menyampaikan optimismenya bahwa pembangunan hunian sementara dapat diselesaikan dalam waktu relatif singkat. Target tersebut diharapkan mampu mengakhiri masa tinggal warga di tenda-tenda pengungsian yang bersifat darurat.

Pemantauan Langsung di Lokasi Pengungsian

Dalam kunjungannya, Presiden meninjau progres pembangunan hunian sementara yang sudah mulai dikerjakan. Ia menyampaikan rasa puas atas perkembangan di lapangan dan menekankan pentingnya percepatan pembangunan agar warga dapat segera menempati tempat tinggal yang lebih layak.

“Saya gembira sudah melihat rumah-rumah hunian sementara sudah mulai dibangun, bisa selesai hunian sementara sebulan,” kata Prabowo.

Presiden kedelapan Indonesia itu menilai pembangunan hunian sementara merupakan kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda. Menurutnya, keberadaan hunian tersebut akan memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi warga yang selama ini harus bertahan di tenda-tenda pengungsian. Hunian sementara juga menjadi langkah awal sebelum pemerintah merealisasikan pembangunan tempat tinggal permanen.

Dengan tersedianya hunian sementara, warga diharapkan dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih baik, meskipun masih berada dalam suasana pemulihan pasca bencana. Pemerintah memandang bahwa aspek tempat tinggal merupakan fondasi penting untuk memulihkan kondisi sosial dan psikologis masyarakat terdampak.

Hunian Tetap Jadi Tahap Lanjutan Pemulihan

Setelah hunian sementara rampung, pemerintah telah menyiapkan langkah lanjutan berupa pembangunan hunian tetap bagi warga terdampak bencana. Presiden Prabowo menegaskan bahwa hunian tetap yang akan dibangun tidak bersifat seadanya, melainkan dirancang dengan kualitas dan ukuran yang memadai.

“Kemudian segera setelah itu kita akan membangun hunian tetap. Dilihat sudah cukup bagus kualitasnya, luasnya hunian tetap juga cukup lumayan besar 70 meter persegi,” ujar Prabowo.

Hunian tetap tersebut direncanakan menjadi tempat tinggal jangka panjang yang aman dan layak bagi masyarakat. Pemerintah berupaya memastikan bahwa rumah yang dibangun tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga memberikan kenyamanan bagi keluarga yang akan menempatinya. Dengan luas sekitar 70 meter persegi, hunian tersebut diharapkan mampu menampung kebutuhan keluarga secara wajar.

Pembangunan hunian tetap ini menjadi bagian dari upaya pemulihan menyeluruh pasca bencana. Selain memberikan kepastian tempat tinggal, hunian permanen juga diharapkan dapat mengembalikan rasa stabilitas bagi warga yang kehilangan rumah akibat banjir dan longsor.

Apresiasi untuk Kerja Bersama Penanganan Bencana

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan bencana dan pemulihan kondisi di Kabupaten Agam. Ia menilai kerja sama lintas sektor menjadi kunci utama dalam menghadapi situasi darurat dan mempercepat pemulihan.

Menurut Presiden, aparat TNI dan Polri, Basarnas, serta jajaran pemerintah pusat dan daerah telah bekerja bahu-membahu untuk membantu masyarakat terdampak. Koordinasi yang solid antar instansi dinilai mampu mempercepat distribusi bantuan, evakuasi korban, hingga pembangunan fasilitas darurat.

Presiden juga menyoroti peran aktif pemerintah daerah yang terus mendampingi masyarakat selama masa tanggap darurat. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi faktor penting agar setiap kebijakan dan langkah di lapangan berjalan efektif serta tepat sasaran.

Selain aparat dan pemerintah, Presiden turut mengapresiasi peran relawan dan masyarakat yang saling membantu di tengah keterbatasan. Semangat gotong royong tersebut dinilai mencerminkan kekuatan sosial bangsa Indonesia dalam menghadapi bencana.

Pesan Empati dan Harapan bagi Warga Terdampak

Di sela-sela peninjauan, Presiden Prabowo menyempatkan diri berbincang dengan warga terdampak, termasuk para ibu dan anak-anak yang masih bertahan di lokasi pengungsian. Ia memuji semangat warga yang tetap memberikan sambutan hangat meskipun berada dalam kondisi sulit.

Presiden menegaskan bahwa pemerintah tidak akan meninggalkan masyarakat yang terdampak bencana. Ia memastikan bahwa seluruh jajaran terus memantau perkembangan di lapangan dan memikirkan langkah-langkah terbaik untuk memperbaiki kondisi warga.

“Kita mampu mengatasi semua bersama-sama. Kalian semua tidak sendiri, kita semua memikirkan setiap hari bagaimana kita bisa memperbaiki keadaan saudara-saudara,” ucap Presiden.

Kunjungan Presiden ke Sumatra Barat dilakukan pada Rabu, 17 Desember 2025, sebagai bagian dari rangkaian peninjauan wilayah terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Selain Kabupaten Agam, Presiden juga dijadwalkan mengunjungi Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Tanah Datar.

Dengan peninjauan langsung ini, pemerintah berharap seluruh proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan tepat sasaran. Kehadiran Presiden di tengah masyarakat terdampak diharapkan menjadi penguat moral sekaligus bukti bahwa negara hadir untuk melindungi dan memulihkan warganya dalam situasi apa pun.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index