Minum Kopi

Manfaat Minum Kopi bagi Usia Biologis, Ini Batas Aman Konsumsinya

Manfaat Minum Kopi bagi Usia Biologis, Ini Batas Aman Konsumsinya
Manfaat Minum Kopi bagi Usia Biologis, Ini Batas Aman Konsumsinya

JAKARTA - Kebiasaan minum kopi kini bukan hanya soal menjaga fokus atau menemani aktivitas harian. 

Sebuah penelitian terbaru justru menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah tertentu dapat memberikan dampak besar pada penuaan biologis, terutama bagi individu dengan gangguan psikiatri berat. Temuan ini menyoroti bagaimana pola konsumsi kopi moderat mampu memperlambat proses penuaan hingga bertahun-tahun.

Riset yang dipublikasikan dalam BMJ Mental Health mengungkap bahwa minum 3–5 cangkir kopi per hari dapat membantu menjaga kesehatan sel dan membuat usia biologis tampak lebih muda. Hal ini berkaitan dengan fungsi telomer, bagian DNA yang berperan penting dalam menjaga integritas sel tubuh.

Penelitian tersebut menambah daftar panjang manfaat kopi yang sebelumnya lebih banyak dikaitkan dengan energi, fokus, hingga kesehatan jantung. Namun riset baru ini membawa perspektif berbeda: kopi bisa jadi salah satu kunci memperlambat penuaan.

Kaitan Kopi dan Telomer dalam Memperlambat Penuaan

Telomer merupakan bagian pelindung di ujung kromosom yang berfungsi menjaga sel dari kerusakan. Seiring bertambahnya usia, telomer akan memendek dan menjadi tanda penuaan biologis. Pemendekan telomer yang lebih cepat sering ditemukan pada penderita gangguan psikiatri berat seperti skizofrenia, bipolar, dan depresi mayor.

Orang dengan kondisi ini dilaporkan memiliki risiko kematian dini sekitar 15 tahun lebih cepat dibanding populasi umum. Hal ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk stres kronis dan peradangan.

Dalam studi melibatkan 436 peserta berusia 18–65 tahun, para peneliti mendapati bahwa orang yang rutin mengonsumsi 3–5 cangkir kopi setiap hari memiliki panjang telomer setara individu yang secara biologis lima tahun lebih muda.

Sebaliknya, peserta yang tidak minum kopi sama sekali menunjukkan pemendekan telomer yang lebih cepat.

Menariknya, manfaat tersebut hanya terlihat pada konsumsi moderat. Minum kopi lebih dari lima cangkir per hari justru tidak memberikan hasil serupa dan malah berpotensi menimbulkan efek sebaliknya.

"Temuan kami menunjukkan konsumsi kopi terkait dengan usia biologis yang lebih muda, namun manfaat tersebut hilang jika seseorang mengonsumsi kopi terlalu banyak," jelas Monica Aas, PhD, dari King's College London, mengutip Medical News Today, Sabtu.

Mengapa Konsumsi Berlebihan Tidak Memberi Manfaat?

Meski kopi dikenal memiliki antioksidan tinggi, konsumsi berlebihan justru dapat memperburuk kualitas tidur dan meningkatkan stres oksidatif. Kondisi tersebut dapat berkontribusi pada percepatan penuaan sel, sehingga berdampak negatif pada telomer.

Para peneliti menduga manfaat utama kopi bukan berasal dari kafein semata, melainkan senyawa bioaktif yang dikandungnya. Di antaranya adalah asam klorogenat dan trigonelin, dua antioksidan penting yang berperan melindungi DNA dari kerusakan.

"Kopi mengandung senyawa bioaktif, terutama asam klorogenat dan trigonelin, yang berfungsi sebagai antioksidan, menetralkan radikal bebas, dan mengaktifkan jalur pertahanan sel untuk melindungi DNA dari kerusakan oksidatif," terang Michelle

Routhenstein, ahli gizi yang fokus pada kesehatan jantung, sekaligus menegaskan bahwa ia tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Ia menambahkan bahwa manfaat kopi lebih banyak bersumber dari polifenol, sejenis senyawa tumbuhan dalam kopi, yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi peradangan. Dengan demikian, kopi sebenarnya memiliki dampak positif asalkan dikonsumsi sesuai batas aman.

Batas Konsumsi Kopi yang Dianjurkan

Lalu berapa banyak kopi yang aman dikonsumsi setiap hari? Berdasarkan hasil riset, konsumsi kopi moderat antara 3 hingga 5 cangkir per hari menjadi batas ideal untuk memperoleh manfaat terkait usia biologis.

Konsumsi di atas jumlah tersebut tidak menunjukkan adanya perpanjangan usia biologis atau perlindungan lebih terhadap telomer. Bahkan, minum kopi berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan tidur, kecemasan, dan stres oksidatif.

Peneliti juga mengingatkan bahwa hasil penelitian ini bersifat observasional, sehingga belum bisa membuktikan hubungan sebab-akibat secara mutlak. Diperlukan penelitian lanjutan untuk mengonfirmasi efek langsung kopi terhadap penuaan biologis dan kesehatan mental secara keseluruhan.

Meski begitu, temuan ini tetap memberikan wawasan baru mengenai manfaat kopi, terutama bagi mereka yang selama ini dianggap rentan mengalami penuaan lebih cepat akibat gangguan psikiatri berat.

Kesimpulan: Kopi Bisa Menjadi Bagian Gaya Hidup Sehat

Kopi bukan hanya minuman pembangkit energi, tetapi juga dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat bila dikonsumsi dengan porsi tepat. Temuan terbaru menunjukkan bahwa minum kopi secara moderat dapat membantu menjaga kesehatan telomer, memperlambat penuaan biologis, dan mendukung kualitas kesehatan sel.

Namun konsumsi berlebihan harus dihindari, karena manfaatnya tidak hanya hilang, tetapi dapat memberikan dampak negatif pada tubuh. Dengan memahami batasan konsumsi yang aman, minum kopi dapat tetap menjadi kebiasaan menyenangkan sekaligus bermanfaat bagi kesehatan jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index