JAKARTA - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025, warga Jakarta Utara memiliki alternatif baru untuk menikmati waktu bersama keluarga dan kerabat. Kawasan Kelapa Gading kini kedatangan destinasi kuliner yang dirancang tidak sekadar sebagai tempat makan, tetapi juga ruang rekreasi dan interaksi sosial.
Kehadiran Grand Waterfront menambah warna baru dalam peta wisata gaya hidup ibu kota, khususnya di kawasan Sedayu City. Resmi dibuka pada Rabu, 17 Desember 2025, Grand Waterfront langsung mencuri perhatian publik.
Waktu peresmiannya yang berdekatan dengan momen liburan akhir tahun menjadikannya magnet bagi masyarakat yang ingin mencari suasana berbeda untuk bersantai, bersantap, sekaligus menikmati hiburan.
Destinasi Baru yang Memperkuat Kawasan Sedayu City
Grand Waterfront hadir sebagai babak terbaru dalam pengembangan kawasan Sedayu City, setelah sebelumnya dikenal lewat Old Shanghai, Suite Life @Sedayu City Suites, serta deretan kafe tematik yang telah lebih dulu populer. Kehadiran area ini diharapkan semakin mengukuhkan Sedayu City sebagai salah satu pusat gaya hidup terkemuka di Kelapa Gading.
Advertising and Promotion Director Agung Sedayu Group, Miranda DWK, menjelaskan bahwa kawasan kuliner ini dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare.
“Grand Waterfront adalah kawasan kuliner yang berdiri di atas lahan 2,5 hektare. Tempat ini disiapkan sebagai destinasi holistik untuk keluarga, anak muda, dan masyarakat secara umum,” ujarnya.
Konsep holistik tersebut tercermin dari perencanaan kawasan yang tidak hanya fokus pada ragam makanan, tetapi juga pengalaman berkunjung secara menyeluruh. Mulai dari desain, pemandangan, hingga agenda hiburan, semuanya dirancang untuk membuat pengunjung betah berlama-lama.
Sentuhan Arsitektur Kolonial European yang Unik
Salah satu daya tarik utama Grand Waterfront terletak pada konsep desainnya. Kawasan ini mengusung gaya kolonial European yang jarang ditemui di area Kelapa Gading. Miranda menyebutkan bahwa konsep ini dipilih karena belum ada tempat serupa di sekitarnya.
“Kenapa? Karena desain ini baru, belum ada tempat di sekitar sini (Kelapa Gading) yang mengusung konsep (desain kolonial European),” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa arsitektur Grand Waterfront merupakan contoh akulturasi budaya. Gaya kolonial yang identik dengan Eropa berpadu dengan material lokal, menciptakan karakter visual yang khas. Bangunan-bangunan di kawasan ini menampilkan sentuhan dekoratif ala Belanda, dipadukan dengan penggunaan tegel dan tritisan yang akrab dengan arsitektur tropis Indonesia.
Desain tersebut menjadi latar yang menarik bagi pengunjung, terlebih dengan keberadaan danau yang mengelilingi area kuliner. Pemandangan ini memberikan nuansa santai sekaligus estetis, cocok untuk bersantap bersama keluarga maupun berkumpul bersama teman.
Ragam Tenant Kuliner dan Aktivitas Ramah Keluarga
Dari sisi kuliner, Grand Waterfront menghadirkan tenant yang telah terkurasi dengan baik. Miranda mengungkapkan bahwa seluruh ruang tenant telah terisi penuh.
“Tenant sekarang sudah 100 persen full, dengan delapan restoran dan kafe. Kombinasi kulinernya sangat baik,” ujarnya.
Pilihan makanan yang ditawarkan pun beragam. Untuk hidangan Indonesia, terdapat Bebek Bengil. Sementara kuliner Asia diwakili oleh Hachi Grill. Selain itu, pengunjung juga bisa menemukan Pizza Napolino, Little Go, Good Taste, B’Steak, Pesta Kebun, hingga experience room X-Space.
Keunikan lain datang dari Little Go, yang menggabungkan konsep kafe dengan area bermain anak. “Little Go itu mengombinasikan playground dan kafe, jadi itu asyik juga buat anak-anak, tidak hanya untuk orang dewasa,” tutur Miranda. Konsep ini menjadikan Grand Waterfront ramah bagi keluarga dengan anak-anak.
Hiburan, Acara Akhir Tahun, dan Komitmen Sosial
Grand Waterfront tidak hanya menawarkan pengalaman bersantap, tetapi juga berbagai agenda hiburan yang dirancang untuk memperkaya kunjungan. Miranda menyampaikan bahwa pengunjung datang bukan sekadar untuk makan.
“Malam ada Jazz by the Lake. Nanti ada Christmas by the Lake. New Year juga ada kembang api,” ujarnya.
Selain itu, setiap akhir pekan akan diisi dengan pertunjukan musik. Pengunjung dapat menikmati suasana makan di tepi danau sambil diiringi alunan musik bersama keluarga. Ikon lain dari kawasan ini adalah pertunjukan air mancur menari yang menambah daya tarik visual, terutama pada malam hari.
Rangkaian acara berlanjut hingga akhir Desember, termasuk The Weekend Symphony yang didukung Super Music by Djarum dengan penampilan Fabio Asher & Zoe Levana serta Ten2Five dan Natalie Holcher. Ada pula Waterfront Crave Market, Christmas by The Lake, Snow by The Lake, Christmas Carol, Santa and Friends Parade, hingga perayaan malam tahun baru dengan DJ performances dan kembang api.
Sebagai bentuk kepedulian sosial, Grand Waterfront juga menggelar kegiatan CSR “Khitan Ceria untuk Generasi Sehat” bekerja sama dengan Yayasan Tzu Chi Indonesia untuk 100 peserta. COO Commercial Retail 1, Sawitri Setiawan, menambahkan bahwa pihaknya juga mengadakan lomba konten hingga awal Januari 2026, dengan hadiah makan gratis selama setahun di Hachi Grill Grand Waterfront.
Grand Waterfront buka setiap hari dengan jam operasional yang menyesuaikan hari biasa dan akhir pekan, menjadikannya pilihan fleksibel untuk menghabiskan libur akhir tahun.