Perempuan Dianjurkan Tidur Cukup Selama 6–7 Jam Setiap Malam

Senin, 06 Oktober 2025 | 13:58:44 WIB
Perempuan Dianjurkan Tidur Cukup Selama 6–7 Jam Setiap Malam

JAKARTA - Penelitian terbaru menunjukkan perempuan yang tidur kurang dari lima jam per malam menghadapi risiko kematian lebih tinggi.

Durasi tidur optimal 6–7 jam terbukti menurunkan risiko tersebut. Pentingnya tidur teratur menjadi perhatian utama untuk menjaga kesehatan jangka panjang perempuan.

Hubungan Durasi Tidur dan Risiko Kematian

Sebuah penelitian prospektif berskala besar yang melibatkan lebih dari 82.000 perempuan menegaskan hubungan erat antara pola tidur dan angka kematian. Studi ini menjadi bagian dari Nurses’ Health Study, yang memantau perawat perempuan di Amerika Serikat selama 14 tahun.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi tidur memengaruhi kesehatan dan umur panjang, menekankan pentingnya kualitas tidur yang baik.

Hasil riset yang diterbitkan dalam Journal of Sleep Research menyoroti durasi tidur optimal yang terkait dengan risiko kematian lebih rendah, yakni 6–7 jam per malam. Sebaliknya, tidur terlalu singkat atau terlalu panjang menimbulkan peningkatan risiko mortalitas.

Temuan ini menekankan bahwa tidur bukan hanya soal lama waktu, tetapi juga kualitas dan konsistensi yang berdampak signifikan bagi kesehatan perempuan. Perempuan yang tidur lima jam atau kurang per malam menghadapi risiko kematian 15% lebih tinggi dibanding mereka yang tidur tujuh jam.

Sementara itu, tidur sembilan jam atau lebih dikaitkan dengan peningkatan risiko hingga 42%. Angka ini menegaskan bahwa tidur yang terlalu singkat maupun terlalu panjang memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan.

Mekanisme Dampak Tidur Singkat

Efek negatif dari tidur singkat diperkirakan berkaitan dengan gangguan metabolisme, peningkatan aktivitas saraf simpatis, serta perubahan hormonal yang dapat memicu obesitas, diabetes, dan hipertensi.

Ketika durasi tidur tidak mencukupi, tubuh tidak memiliki waktu yang cukup untuk regenerasi sel, pemulihan sistem kekebalan, dan penyesuaian hormonal.

Peneliti menjelaskan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan hormon stres kortisol, yang berpengaruh pada tekanan darah, kadar gula, dan keseimbangan energi. Kondisi ini secara perlahan memicu risiko penyakit kronis yang berdampak langsung pada mortalitas.

Oleh karena itu, menjaga durasi tidur yang adekuat menjadi salah satu langkah pencegahan penting terhadap berbagai kondisi kesehatan serius. Selain itu, tidur yang singkat juga memengaruhi fungsi kognitif dan daya konsentrasi.

Perempuan yang mengalami pola tidur tidak cukup dapat mengalami penurunan produktivitas, gangguan mood, dan kelelahan kronis. Implikasi ini menunjukkan bahwa durasi tidur yang tepat merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental.

Risiko pada Tidur Panjang

Sementara itu, perempuan yang tidur sembilan jam atau lebih juga menunjukkan risiko kematian meningkat hingga 42% dibanding kelompok yang tidur tujuh jam.

Penyebab pasti di balik risiko ini belum sepenuhnya dipahami, namun diduga terkait dengan kondisi kesehatan yang mendasari atau masalah kronis yang membuat seseorang membutuhkan lebih banyak tidur.

Para peneliti menekankan bahwa durasi tidur panjang dapat menjadi indikator adanya penyakit tertentu, sehingga angka kematian yang lebih tinggi mungkin disebabkan oleh kondisi medis yang belum terdiagnosis.

Dengan demikian, tidur yang terlalu lama bukan selalu berarti sehat, dan perlu pengawasan terutama bagi perempuan yang mengalami pola tidur tidak wajar. Laporan penelitian menegaskan bahwa durasi tidur yang dilaporkan sendiri merupakan prediktor independen dari mortalitas.

Risiko terendah ditemukan pada mereka yang tidur 6–7 jam, dengan peningkatan risiko terlihat pada kelompok dengan durasi tidur lebih pendek maupun lebih panjang. Temuan ini menunjukkan pentingnya memperhatikan pola tidur secara keseluruhan, bukan hanya jumlah jam tidur semata.

Pentingnya Menjaga Pola Tidur Teratur

Studi ini menekankan pentingnya menjaga pola tidur yang cukup dan teratur sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan jangka panjang, khususnya bagi perempuan. Tidur yang cukup membantu tubuh memulihkan energi, memperkuat sistem imun, dan menyeimbangkan hormon.

Dengan tidur optimal, risiko penyakit kronis dan kematian dini dapat dikurangi. Ahli kesehatan menyarankan agar perempuan menetapkan rutinitas tidur yang konsisten, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan membatasi paparan layar atau stimulasi sebelum tidur.

Langkah-langkah sederhana ini berperan besar dalam menjaga kualitas tidur yang optimal. Selain itu, pola tidur yang baik juga berdampak positif pada kesehatan mental, mood, dan performa sehari-hari.

Dengan durasi tidur ideal 6–7 jam, perempuan dapat menjaga kesehatan tubuh dan pikiran secara bersamaan. Temuan ini menjadi pengingat bahwa tidur merupakan salah satu pilar penting dalam gaya hidup sehat, sejalan dengan upaya menjaga umur panjang dan kualitas hidup.

Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan bukti ilmiah bahwa durasi tidur yang seimbang adalah kunci kesehatan bagi perempuan. Baik tidur terlalu singkat maupun terlalu panjang memiliki konsekuensi serius bagi mortalitas.

Dengan pola tidur yang konsisten dan cukup, perempuan dapat menurunkan risiko penyakit kronis, meningkatkan kualitas hidup, dan menjaga kesehatan jangka panjang secara efektif.

Terkini