KRI Belati-622 Siap Perkuat Koarmada III TNI AL

Kamis, 02 Oktober 2025 | 15:05:58 WIB
KRI Belati-622 Siap Perkuat Koarmada III TNI AL

JAKARTA - Komando Armada (Koarmada) III TNI AL akan segera kedatangan KRI Belati-622, kapal cepat rudal (KCR) terbaru yang menjadi kebanggaan industri pertahanan dalam negeri.

 Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali memastikan kapal ini akan menambah kekuatan di wilayah timur Indonesia, di mana armada kapal masih relatif terbatas.

“Nanti (KRI Belati-622) akan ditugaskan untuk memperkuat jajaran Koarmada III. Sebagai kapal cepat rudal," kata Ali usai prosesi ship naming di Dermaga Jetski Cafe, Pantai Mutiara, Jakarta Utara.

Kapal ini menjadi KCR pertama di Indonesia yang mengusung teknologi hybrid dan mampu menggunakan biofuel. Teknologi ini membuat KRI Belati-622 lebih hemat bahan bakar, ramah lingkungan, dan mampu beroperasi lebih lama dibanding kapal sejenis sebelumnya.

Fokus Penugasan di Wilayah Timur

KSAL menjelaskan bahwa meski kapal dapat dioperasikan di seluruh wilayah Indonesia, fokus utamanya adalah memperkuat Koarmada III di bagian timur.

“Karena Indonesia bagian timur ini kan armadanya baru, kapal-kapalnya juga tidak sebanyak di dua armada lainnya," jelas Ali.

Penempatan KRI Belati-622 di wilayah timur menjadi strategis karena kebutuhan penguatan keamanan laut di perairan yang luas dan memiliki potensi sumber daya alam serta jalur perdagangan yang penting.

Proses Pembangunan Kapal

KRI Belati-622 dibangun oleh PT Tesco Indomaritim, perusahaan industri pertahanan dalam negeri, selama 34 bulan. Pembangunan kapal ini melibatkan tenaga muda lokal dan dukungan dari perusahaan pertahanan asal Turki, seperti Aselsan, Roketsan, dan Havelsan, khusus untuk sistem persenjataan.

“Ini kapal hasil kerja sama industri dalam negeri dan internasional, terutama di bidang persenjataan," ujar Ali.

Kolaborasi ini menjadi bukti kemampuan industri pertahanan Indonesia untuk memproduksi kapal cepat rudal dengan teknologi modern, sekaligus mendukung pengembangan sumber daya manusia di sektor pertahanan.

Kebutuhan Armada Baru

Selain KRI Belati-622, KSAL menegaskan bahwa TNI AL masih membutuhkan tambahan kapal cepat rudal untuk menggantikan armada lama. Saat ini, ada empat KCR tua yang akan diganti, serta empat unit baru yang masih dibutuhkan.

“Dua lagi sedang dibangun di Turki. Ada dua kapal cepat rudal yang sedang dibangun di Turki dan kita akan kerja sama yang baik dengan Angkatan Laut Turki maupun industri pertahanan yang ada di Turki untuk memajukan industri dalam negeri, terutama di bidang pertahanan," tutur Ali.

Langkah ini menunjukkan strategi modernisasi armada TNI AL sekaligus memastikan kedaulatan laut Indonesia tetap terjaga, terutama di wilayah yang strategis dan rawan ancaman.

Keunggulan KRI Belati-622

Kapal cepat rudal ini dirancang untuk performa tinggi, dengan kemampuan manuver yang lincah, daya jelajah panjang, serta dilengkapi sistem persenjataan modern. 

Teknologi hybrid memungkinkan kapal menghemat bahan bakar hingga signifikan, sekaligus mengurangi jejak karbon selama operasi.

Dengan sistem biofuel, KRI Belati-622 dapat beroperasi lebih lama tanpa harus sering mengisi bahan bakar, meningkatkan efektivitas patroli dan operasi militer di perairan terpencil.

Peran Strategis di Koarmada III

Penempatan KRI Belati-622 di Koarmada III bukan sekadar penambahan jumlah kapal, tetapi juga peningkatan kemampuan tempur di wilayah timur Indonesia. 

Wilayah ini memiliki perairan luas dan potensi konflik maritim, sehingga kehadiran kapal modern sangat diperlukan untuk memperkuat pertahanan dan keamanan laut.

“Ini kapal bisa dioperasikan di mana saja, tapi nanti tugas utamanya adalah di jajaran Koarmada III,” kata Ali.

Selain itu, kapal ini juga mendukung strategi TNI AL dalam menjaga kedaulatan laut, patroli, dan pengawasan jalur perdagangan, sekaligus menjadi simbol modernisasi armada yang berbasis teknologi ramah lingkungan.

Kesimpulan

KRI Belati-622 menandai era baru dalam modernisasi armada TNI AL, menggabungkan teknologi hybrid, biofuel, dan persenjataan modern. 

Penugasan di Koarmada III akan memperkuat pertahanan wilayah timur Indonesia, sementara pembangunan kapal ini juga mendukung pengembangan industri pertahanan dalam negeri.

Dengan tambahan armada baru, TNI AL siap menghadapi tantangan keamanan laut yang semakin kompleks, sekaligus menjaga kedaulatan dan kepentingan nasional di seluruh perairan Indonesia.

Terkini