Optimisme Penjualan Eceran Bank Indonesia Dorong Pertumbuhan Nasional

Jumat, 12 September 2025 | 09:30:20 WIB
Optimisme Penjualan Eceran Bank Indonesia Dorong Pertumbuhan Nasional

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan penjualan eceran pada Agustus 2025 tetap menunjukkan pertumbuhan positif. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2025 yang diprakirakan tumbuh sebesar 2,7 persen secara tahunan (yoy). Kinerja ini menunjukkan bahwa sektor ritel masih memiliki daya tahan yang baik meski menghadapi dinamika ekonomi domestik dan global.

“Kinerja penjualan eceran tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Barang Budaya dan Rekreasi,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso. Pernyataan ini menekankan bahwa pertumbuhan penjualan eceran tidak merata, tetapi didukung oleh beberapa kelompok produk strategis yang terus menunjukkan tren positif.

Penjualan Bulanan dan Kontraksi Terkendali

Meski pertumbuhan tahunan tetap positif, penjualan eceran secara bulanan (month to month/mtm) pada Agustus 2025 diprakirakan mengalami kontraksi sebesar 0,3 persen. Namun, angka ini menunjukkan perbaikan dibandingkan bulan sebelumnya, Juli 2025, yang mengalami kontraksi sebesar 4,1 persen. Hal ini menandakan adanya pemulihan bertahap dalam aktivitas belanja masyarakat setelah periode penurunan sebelumnya.

Denny menambahkan, “Didukung oleh kinerja penjualan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Subkelompok Sandang.” Pernyataan ini memperkuat fakta bahwa meski ada kontraksi bulanan, kelompok barang pokok dan kebutuhan sehari-hari tetap menunjukkan permintaan yang stabil, menjadi faktor penyangga pertumbuhan penjualan eceran.

Kinerja Penjualan Sebelumnya

Melihat data sebelumnya, IPR pada Juli 2025 tumbuh sebesar 4,7 persen (yoy), meningkat dibandingkan Juni 2025 yang hanya tumbuh 1,3 persen (yoy). Peningkatan ini terutama didorong oleh penjualan Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, serta Subkelompok Alat Tulis.

Namun, secara bulanan, penjualan eceran pada Juli 2025 terkontraksi sebesar 4,1 persen (mtm) seiring berakhirnya periode libur dan cuti bersama dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) serta libur sekolah. Hal ini menunjukkan pengaruh musiman terhadap perilaku belanja masyarakat, tetapi tidak mengurangi tren pertumbuhan tahunan yang positif.

Tekanan Inflasi dan Ekspektasi Harga

Selain pertumbuhan penjualan, BI juga memantau tekanan inflasi yang dapat memengaruhi daya beli masyarakat. Tekanan inflasi tiga bulan ke depan, yaitu pada Oktober 2025, diprakirakan stabil, sementara tekanan inflasi enam bulan mendatang, yaitu pada Januari 2026, diperkirakan meningkat.

Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Oktober 2025 tercatat sebesar 134,8, relatif stabil dibandingkan periode sebelumnya sebesar 134,7. Sedangkan IEH Januari 2026 meningkat menjadi 169,3 dari periode sebelumnya yang sebesar 163,4. Peningkatan IEH ini menandakan adanya antisipasi terhadap kenaikan harga pada awal 2026, yang menjadi faktor penting dalam strategi perencanaan bisnis dan konsumsi masyarakat.

Prospek Ekonomi

Dengan berbagai indikator ini, BI optimis penjualan eceran tetap tumbuh di Agustus 2025 dan menjadi kontributor penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan tahunan yang stabil, meski disertai kontraksi bulanan yang terkendali, menunjukkan daya tahan sektor ritel.

Kelompok produk strategis seperti suku cadang, bahan bakar, makanan, minuman, dan sandang menjadi penopang utama pertumbuhan. Sementara itu, tekanan inflasi jangka menengah hingga panjang tetap menjadi faktor yang perlu diperhatikan oleh pelaku bisnis dan konsumen.

Secara keseluruhan, proyeksi penjualan eceran yang positif ini memperlihatkan optimisme BI terhadap pemulihan ekonomi domestik dan kemampuan masyarakat untuk tetap melakukan aktivitas konsumsi. Pertumbuhan sektor ritel yang berkelanjutan akan mendorong investasi, mendukung produksi, serta menciptakan efek multiplier yang lebih luas terhadap perekonomian nasional.

Dengan demikian, meski ada tantangan berupa fluktuasi bulanan dan tekanan inflasi, indikator tahunan menunjukkan tren positif. Optimisme ini menjadi landasan bagi BI dalam merumuskan kebijakan dan strategi pengendalian moneter untuk menjaga stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Terkini

Program Bulog Jamin Beras Murah Terdistribusi ke Masyarakat

Jumat, 12 September 2025 | 16:04:02 WIB

Infinix Zero Ultra Hadirkan Inovasi Smartphone Kelas Premium

Jumat, 12 September 2025 | 16:03:58 WIB

Redmi 15R Hadirkan Performa Tangguh dan Harga Kompetitif

Jumat, 12 September 2025 | 16:03:57 WIB

OPPO Find X9 Series Hadir Dengan Baterai Besar Tahan Lama

Jumat, 12 September 2025 | 16:03:56 WIB