JAKARTA - Upaya pemerintah dalam membangun kualitas sumber daya manusia terus dilakukan melalui berbagai program strategis. Salah satu langkah yang mendapat perhatian luas adalah Program Makan Bergizi Gratis yang digagas oleh Badan Gizi Nasional.
Program ini tidak hanya menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan pangan, tetapi juga bertujuan menanamkan kesadaran kolektif tentang pentingnya gizi seimbang sejak usia dini. Untuk memperluas pemahaman tersebut, sosialisasi program terus digencarkan hingga ke daerah-daerah, termasuk di Kota Tomohon.
Melalui pendekatan langsung kepada masyarakat, pemerintah berharap Program Makan Bergizi Gratis dapat dipahami secara menyeluruh, baik dari sisi manfaat maupun mekanisme pelaksanaannya. Sosialisasi ini menjadi sarana penting untuk memastikan bahwa program tidak hanya berjalan sebagai kebijakan pusat, tetapi juga mendapatkan dukungan aktif dari masyarakat sebagai penerima manfaat sekaligus pengawas di lapangan.
Dialog Pemerintah dan Masyarakat di Kota Tomohon
DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Kantor Daerah Gereja Advent DKM Tomohon pada Rabu, 17 Desember 2025. Kegiatan ini dirancang sebagai ruang dialog terbuka antara pemerintah pusat dan masyarakat, sehingga berbagai pertanyaan, aspirasi, serta masukan dapat disampaikan secara langsung.
Sosialisasi tersebut dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan, termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat. Kehadiran mereka mencerminkan komitmen bersama untuk mendukung program nasional yang menyentuh langsung kepentingan generasi muda.
Melalui forum ini, masyarakat memperoleh penjelasan terkait tujuan, manfaat, serta peran yang dapat mereka ambil dalam mendukung keberlanjutan Program Makan Bergizi Gratis.
Peran DPR dalam Mengawal Program Gizi Nasional
Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene, menegaskan bahwa Komisi IX memiliki tanggung jawab besar dalam mengawal implementasi Program Makan Bergizi Gratis agar berjalan sesuai ketentuan. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam memastikan program ini tepat sasaran.
“Program Makan Bergizi Gratis bukan sekadar pemberian makanan, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk membangun masa depan generasi bangsa. Dukungan masyarakat sangat menentukan keberlanjutan dan keberhasilan program ini,” ujar Felly.
Menurutnya, keberhasilan program tidak hanya diukur dari jumlah penerima manfaat, tetapi juga dari dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan kualitas hidup anak-anak. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat menjadi faktor kunci agar program dapat berjalan konsisten dan berkelanjutan.
Komitmen Badan Gizi Nasional dalam Pelaksanaan Program
Sementara itu, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional, Gunalan, menjelaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis dirancang untuk memberikan dampak jangka panjang, baik dari sisi kesehatan masyarakat maupun pembangunan sumber daya manusia. Ia menegaskan bahwa Badan Gizi Nasional terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap pelaksanaan program di berbagai daerah.
“Kami terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak dan berupaya memastikan program ini berjalan optimal serta memberi manfaat seluas-luasnya,” katanya.
Gunalan menambahkan, standar operasional pelaksanaan program menjadi perhatian utama agar kualitas makanan, distribusi, serta pengawasan berjalan sesuai ketentuan. Dengan evaluasi berkelanjutan, Badan Gizi Nasional berharap dapat menjawab tantangan di lapangan dan menyesuaikan pelaksanaan program dengan kebutuhan daerah.
Dukungan Tokoh Agama dan Harapan Masyarakat
Ketua Daerah Konferens Minahasa, Benny Ole, menyampaikan apresiasi atas kehadiran para pemangku kebijakan yang secara langsung memberikan pemahaman kepada masyarakat di Tomohon.
Menurutnya, Program Makan Bergizi Gratis merupakan inisiatif yang sangat baik dan perlu mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
“Pemenuhan gizi yang baik bagi anak-anak merupakan fondasi penting dalam membentuk generasi yang sehat dan berkualitas di masa depan,” ujarnya.
Benny Ole menilai bahwa keterlibatan tokoh agama dan masyarakat dalam sosialisasi program dapat memperkuat pesan tentang pentingnya gizi seimbang. Dengan pendekatan yang humanis dan partisipatif, masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam membangun kesadaran gizi di lingkungan masing-masing.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, DPR, Badan Gizi Nasional, tokoh agama, dan masyarakat, pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Tomohon diharapkan dapat menjadi contoh penerapan program nasional yang berbasis partisipasi dan kepedulian bersama.
Sinergi ini diyakini mampu memperkuat fondasi kesehatan generasi muda sekaligus mendukung pembangunan sumber daya manusia Indonesia secara berkelanjutan.