BP

BP Tunjuk Meg O’Neill CEO Baru, Fokus Bisnis Migas Inti

BP Tunjuk Meg O’Neill CEO Baru, Fokus Bisnis Migas Inti
BP Tunjuk Meg O’Neill CEO Baru, Fokus Bisnis Migas Inti

JAKARTA - Raksasa migas Inggris, BP, kembali melakukan pergantian pucuk pimpinan dengan menunjuk Meg O'Neill sebagai CEO baru. Keputusan ini menandai babak baru dalam strategi perusahaan yang ingin menegaskan fokus pada pengelolaan dan produksi minyak dan gas inti, setelah periode transformasi energi yang cukup kontroversial.

Pengumuman pengangkatan O’Neill terjadi setelah CEO sebelumnya, Murray Auchincloss, mengundurkan diri setelah menjabat kurang dari dua tahun. Sementara itu, Carol Howle, eksekutif BP untuk urusan pasokan, perdagangan, dan pengiriman, menjabat sebagai CEO sementara hingga O’Neill resmi mengambil alih peran pada 1 April 2026. 

O’Neill akan menjadi CEO keempat BP dalam enam tahun terakhir, menunjukkan periode kepemimpinan yang penuh dinamika. Stephen Isaacs, penasihat strategis di Alvine Capital, menilai pergantian ini sebagai langkah strategis untuk menegaskan kembali fokus BP pada bisnis intinya. 

“Perusahaan ini agak terlalu terpengaruh oleh transisi energi dan mengabaikan bisnis intinya. Jadi saya pikir (penggantian CEO) adalah semacam konfirmasi bahwa mereka akan kembali ke dasar. Dan saya pikir itu cukup bagus untuk saham,” ujar Isaacs.

Jejak Karier Meg O’Neill

Meg O’Neill sebelumnya memimpin Woodside Energy dan memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di industri minyak dan gas, termasuk 23 tahun di ExxonMobil, perusahaan raksasa asal Amerika Serikat. Selain memimpin perusahaan energi Australia, O’Neill juga pernah memimpin Australian Energy Producers (AEP), menjadi anggota dewan American Petroleum Institute, dan duduk di dewan Business Council of Australia.

Pengalaman internasional ini diyakini akan menjadi modal kuat bagi O’Neill dalam mengelola BP di tengah tekanan investor dan persaingan global. Banyak analis menilai bahwa kepemimpinan O’Neill dapat mengembalikan keseimbangan antara transformasi energi hijau dan bisnis inti migas, yang selama beberapa tahun terakhir sempat memunculkan kontroversi terkait fokus perusahaan.

Transformasi dan Pergantian Strategi

Auchincloss naik jabatan dari posisi direktur keuangan ke CEO pada Januari 2024, menggantikan Bernard Looney. Looney sendiri mengundurkan diri karena skandal hubungan pribadi yang tidak diungkapkan kepada publik. Di bawah Looney, BP berupaya menjadi raksasa energi hijau, namun menghadapi tekanan investor akibat kinerja saham yang buruk.

Saat menjadi CEO, Auchincloss membalikkan strategi Looney dan menekankan kembali pentingnya unit minyak dan gas inti. Perusahaan kemudian meluncurkan program pengurangan biaya, merombak kepemimpinan, dan melakukan serangkaian penemuan minyak baru. Upaya-upaya ini berhasil meringankan tekanan pada perusahaan, meski masih terdapat tantangan di pasar global.

Sejak perubahan strategi tersebut, harga saham BP meningkat lebih dari 15% sepanjang tahun ini dan 21% dalam lima tahun terakhir. Saham BP sempat ditutup naik 0,7% pada hari Rabu, sebagai respons pasar terhadap pengumuman kepemimpinan baru.

Tantangan dan Peluang Masa Depan

BP didirikan pada tahun 1909 dengan nama Anglo-Persian Oil Company dan sejak saat itu terus bertransformasi mengikuti dinamika energi global. Meski sempat melaporkan penurunan laba tahunan pada 2023 dan 2024, BP kini menunjukkan tanda-tanda stabilisasi melalui perubahan strategis mendasar.

Dengan pengalaman O’Neill di industri global, banyak pihak berharap kepemimpinannya akan mempertahankan keseimbangan antara inovasi energi bersih dan keberlanjutan bisnis inti migas. Langkah ini juga dianggap penting untuk menjaga kepercayaan investor dan memperkuat posisi BP di pasar global yang semakin kompetitif.

Selain itu, O’Neill diprediksi akan memanfaatkan pengalaman panjangnya dalam industri untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat jaringan internasional, dan mengelola portofolio energi BP secara lebih efektif. Fokus pada produksi minyak dan gas inti diyakini akan menjadi kunci dalam menjaga pertumbuhan jangka panjang perusahaan, sekaligus mendukung komitmen BP terhadap keberlanjutan energi.

Dengan latar belakang O’Neill yang kuat dan sejarah BP yang panjang, pergantian CEO ini diharapkan menjadi momentum bagi perusahaan untuk menegaskan arah strategisnya, meningkatkan kinerja saham, dan menghadapi tantangan energi global dengan lebih mantap. Pasar dan investor kini menantikan langkah-langkah konkret yang akan diambil oleh O’Neill dalam beberapa bulan ke depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index