Dolar AS

Dolar AS Menguat Rupiah Bertahan di Level Rp 16.700

Dolar AS Menguat Rupiah Bertahan di Level Rp 16.700
Dolar AS Menguat Rupiah Bertahan di Level Rp 16.700

JAKARTA - Nilai tukar rupiah kembali berada di bawah tekanan pada awal perdagangan hari ini. Pergerakan mata uang global yang masih dipengaruhi sentimen eksternal membuat dolar Amerika Serikat kembali menguat, mendorong rupiah bergerak di kisaran yang lebih lemah. Kondisi ini menjadi perhatian pelaku pasar karena mencerminkan dinamika ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian, terutama menjelang akhir tahun.

Penguatan dolar AS pagi ini terjadi seiring meningkatnya minat investor terhadap aset aman. Mata uang Paman Sam kerap menjadi pilihan utama ketika pasar global diliputi kehati-hatian, baik akibat kebijakan moneter, tensi geopolitik, maupun arah pertumbuhan ekonomi dunia. Dampaknya, rupiah harus kembali berhadapan dengan tekanan eksternal yang cukup kuat.

Berdasarkan data perdagangan, dolar AS tercatat bergerak stabil di level tinggi, sementara rupiah masih berusaha mencari momentum untuk menguat. Fluktuasi ini menjadi cerminan bahwa pasar valuta asing masih sensitif terhadap berbagai sentimen, baik dari dalam negeri maupun global.

Rupiah Tertekan di Awal Perdagangan

Nilai tukar dolar Amerika Serikat menguat terhadap rupiah pada perdagangan pagi ini. Penguatan tersebut membawa dolar AS berada di level Rp 16.700-an per dolar AS. Kondisi ini menandai lanjutan tekanan terhadap rupiah yang sebelumnya juga bergerak di kisaran serupa.

18 Desember 2025, sekitar pukul 09.10 WIB, dolar AS berada pada level Rp 16.703 atau menguat 9 poin atau sekitar 0,05 persen. Sebelumnya, mata uang tersebut dibuka pada level Rp 16.696 per dolar AS. Kenaikan tipis ini menunjukkan adanya permintaan yang masih cukup kuat terhadap dolar AS di pasar spot.

Dalam perdagangan hari ini, nilai tukar dolar AS bergerak di rentang Rp 16.695 hingga Rp 16.708. Rentang pergerakan ini mencerminkan volatilitas yang relatif terbatas, namun tetap menempatkan rupiah di posisi yang belum sepenuhnya stabil.

Dinamika Pergerakan Selama Setahun

Jika melihat pergerakan dalam jangka waktu yang lebih panjang, dolar AS menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan terhadap rupiah. Dalam satu tahun terakhir, pergerakan dolar AS tercatat berada di kisaran Rp 16.079 hingga Rp 17.224. Rentang tersebut menggambarkan besarnya tekanan eksternal yang memengaruhi nilai tukar rupiah sepanjang periode tersebut.

Penguatan dolar AS dalam setahun terakhir tidak lepas dari kebijakan moneter ketat yang diterapkan oleh bank sentral Amerika Serikat. Suku bunga tinggi yang bertahan lama membuat imbal hasil aset berbasis dolar menjadi lebih menarik bagi investor global. Kondisi ini mendorong arus modal bergerak ke Amerika Serikat, sekaligus menekan mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

Di sisi lain, faktor domestik seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas fiskal juga turut memengaruhi pergerakan rupiah. Meski demikian, dominasi sentimen global masih menjadi faktor utama dalam menentukan arah nilai tukar dalam jangka pendek.

Perbandingan Dolar AS dengan Mata Uang Global

Selain terhadap rupiah, pergerakan dolar AS terhadap mata uang utama dunia menunjukkan arah yang bervariasi. Kondisi ini mencerminkan bahwa penguatan dolar tidak terjadi secara merata terhadap semua mata uang, melainkan dipengaruhi oleh faktor spesifik di masing-masing negara.

Nilai tukar dolar AS tercatat menguat sekitar 0,02 persen terhadap yen Jepang. Penguatan ini sejalan dengan kebijakan moneter Jepang yang masih cenderung longgar, sehingga membuat yen berada dalam posisi yang relatif lemah.

Namun, dolar AS justru melemah terhadap beberapa mata uang lainnya. Terhadap won Korea, dolar AS turun sekitar 0,03 persen. Sementara itu, terhadap dolar Kanada, mata uang AS juga melemah sekitar 0,03 persen. Pelemahan tipis juga terjadi terhadap franc Swiss dengan penurunan sekitar 0,01 persen.

Pergerakan yang beragam ini menunjukkan bahwa pasar valuta asing global masih diwarnai oleh perbedaan kebijakan moneter, kondisi ekonomi, serta sentimen pasar di masing-masing negara.

Respons Pasar dan Prospek Ke Depan

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi perhatian pelaku pasar, terutama menjelang pergantian tahun. Pada periode ini, likuiditas pasar cenderung menurun, sehingga fluktuasi bisa terjadi lebih cepat meskipun dengan volume transaksi yang relatif kecil.

Pelaku pasar umumnya akan mencermati berbagai faktor eksternal, termasuk arah kebijakan suku bunga global dan perkembangan ekonomi Amerika Serikat. Selain itu, sentimen dari kawasan Asia dan Eropa juga berpotensi memengaruhi pergerakan dolar AS dalam waktu dekat.

Di dalam negeri, stabilitas ekonomi makro diharapkan dapat menjadi penopang bagi rupiah. Upaya menjaga inflasi, memperkuat cadangan devisa, serta menjaga kepercayaan investor menjadi kunci untuk meredam tekanan eksternal yang terus berlangsung.

Dengan kondisi global yang masih dinamis, nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif. Meski demikian, rentang pergerakan yang terjaga menunjukkan bahwa pasar masih memiliki keyakinan terhadap fundamental ekonomi Indonesia, meskipun tantangan dari luar negeri belum sepenuhnya mereda.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index