JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan bahwa sejumlah merek mobil asal China sedang menjajaki peluang masuk ke pasar Indonesia.
Hal ini menunjukkan meningkatnya minat produsen otomotif China untuk berinvestasi di Tanah Air dan memperluas penetrasi mereka di industri kendaraan roda empat nasional.
Ketua Gaikindo, Jongkie Sugiarto, menyatakan bahwa organisasi terbuka bagi produsen mobil dari berbagai negara, termasuk China. “Memang sudah ada beberapa merek Tiongkok menjadi anggota Gaikindo. Ada beberapa merek baru yang ingin masuk ke Indonesia, tetapi masih penjajakan,” ujarnya.
Merek China yang Sudah Bergabung dan Penjajakan Baru
Jongkie menegaskan bahwa pihaknya menyambut baik produsen mobil dari mana pun untuk menjadi anggota Gaikindo. “Ada beberapa yang sudah menjadi anggota, yang lainnya mungkin akan menyusul menjadi anggota. Kami welcome,” tambahnya.
Meski demikian, Jongkie tidak merinci merek mana saja yang saat ini sedang dalam tahap penjajakan. Yang jelas, beberapa merek mobil China telah menjadi anggota Gaikindo, termasuk:
Wuling Motors, bergabung sejak 2016 dan memiliki pabrik di Indonesia
Build Your Dreams (BYD), resmi bergabung sejak 2024 dan berencana investasi besar
Chery, Neta, Morris Garages (MG), serta Great Wall Motor (GWM) melalui merek seperti Tank, Haval, dan Ora
Selain itu, ada Changan yang masuk melalui Indomobil dan menjadi kandidat anggota, JAC Motors, dan AletrA Mobil Nusantara (Alva) yang telah memulai penjualan serta melakukan perakitan lokal.
Target Penjualan dan Revisi Gaikindo
Terkait target penjualan tahun depan, Jongkie mengaku belum melakukan pembicaraan dengan anggota Gaikindo lainnya. Gaikindo sendiri telah merevisi target penjualan mobil sepanjang tahun 2025 karena pasar kendaraan roda empat menghadapi berbagai tantangan.
Jongkie menjelaskan bahwa penyesuaian dilakukan karena terjadi penurunan penjualan sekitar 10% pada tahun 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. “Tahun 2025 ada penurunan 10%. Hasil penjualan tahun lalu itu 865.723 unit, [tahun 2025] terjadi penurunan 10% dari tahun lalu. Jadi [target 2025] sekitar 900 ribu unit jadi 780 ribu,” ujarnya.
Data Penjualan Mobil hingga November 2025
Meski terjadi penurunan tahunan, penjualan mobil di November 2025 menunjukkan kenaikan. Berdasarkan data Gaikindo, sepanjang 11 bulan tahun ini, penjualan mobil tercatat sebanyak 710.084 unit, turun 9,6% dari tahun sebelumnya yang mencapai 785.917 unit secara wholesales.
Kenaikan penjualan di November 2025 sebagian dipengaruhi oleh pameran Permata Bank GAIKINDO Jakarta Auto Week (Permata Bank GJAW) 2025. “[Penjualan mobil meningkat] diantaranya [karena] GJAW 2025,” jelas Jongkie.
Sementara itu, data retail sales menunjukkan penjualan hingga November mencapai 739.977 unit, lebih rendah 8,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 807.586 unit.
Kinerja Penjualan Bulan November
Jika dilihat secara bulanan, penjualan mobil di November 2025 secara wholesales mencapai 74.252 unit, naik 0,3% dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 74.014 unit. Penjualan ritel di bulan yang sama tercatat 79.310 unit, naik 6,1% dibanding bulan sebelumnya sebanyak 74.720 unit.
Gaikindo Dorong Pertumbuhan Pasar Otomotif Lokal
Gaikindo terus mendorong pertumbuhan pasar otomotif nasional dengan membuka peluang bagi merek baru, termasuk merek-merek China, untuk berinvestasi dan menjadi anggota organisasi. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kompetisi sehat, memperluas pilihan konsumen, dan mendukung industri otomotif Indonesia tetap kompetitif di tingkat global.
Dengan meningkatnya minat produsen mobil China untuk memasuki pasar Indonesia dan bergabung dengan Gaikindo, pasar otomotif domestik diperkirakan akan semakin dinamis.
Meskipun penjualan 2025 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, adanya pameran otomotif dan masuknya merek baru berpotensi mendorong pemulihan penjualan. Gaikindo tetap terbuka terhadap produsen baru, memastikan kompetisi yang sehat dan peluang investasi yang dapat menguatkan industri kendaraan roda empat di Indonesia.