DMMX

DMMX Genjot Bisnis IP Lewat Kolaborasi Strategis Bumilangit

DMMX Genjot Bisnis IP Lewat Kolaborasi Strategis Bumilangit
DMMX Genjot Bisnis IP Lewat Kolaborasi Strategis Bumilangit

JAKARTA - Upaya PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) memperluas bisnis berbasis kekayaan intelektual (Intellectual Property/IP) semakin terlihat sepanjang tahun ini. 

Perusahaan makin aktif menjalin kolaborasi, terutama melalui PT Bumilangit Entertainment Corpora, yang menjadi mitra utama dalam pengembangan konten dan ekspansi IP lokal ke pasar internasional.

Rangkaian kerja sama terbaru mencerminkan fokus DMMX untuk memperkuat portofolio konten digital sekaligus mengoptimalkan peluang baru dari industri hiburan yang tengah berkembang pesat. Dengan menyentuh sektor film, serial, merchandising, hingga distribusi digital, DMMX berupaya menciptakan ekosistem bisnis yang saling menopang di masa depan.

IP Bumilangit Jadi Senjata Utama Perluasan Konten DMMX

Dalam dua pekan terakhir, DMMX dan Bumilangit mengumumkan pengembangan dua proyek besar. Proyek pertama adalah adaptasi Drama Korea (K-Drama) dari IP Virgo and the Sparklings, yang digarap bersama HB Entertainment Co. Ltd. Produksi akan dimulai pada 2026, menandai momentum baru bagi IP Indonesia di panggung global.

CEO Bumilangit, Bismarka Kurniawan, menyebut kolaborasi ini sebagai “tonggak penting” karena menjadi adaptasi pertama IP Indonesia dalam format serial drama Korea. Langkah ini dinilai akan membawa karakter lokal masuk ke pasar yang jauh lebih luas.

Proyek kedua adalah pembuatan film layar lebar Si Buta dari Gua Hantu: Mata Malaikat, yang digarap bersama MAGMA Entertainment. Produksi dijadwalkan pada 2026 dan ditargetkan tayang di bioskop pada 2027.

Kedua kolaborasi tersebut menjadi bagian dari strategi besar DMMX untuk memperkuat lini IP sekaligus membuka peluang distribusi internasional, penjualan konten ke OTT, serta ekspansi merchandising.

Strategi DMMX: Perluas Ekosistem IP dan Konten Digital

CEO Digital Mediatama Maxima, Budiasto Kusuma, menegaskan bahwa dua proyek Bumilangit tersebut sejalan dengan strategi jangka panjang DMMX. Perusahaan ingin memperluas portofolio IP sambil memanfaatkan kekuatan ekosistem berbasis teknologi dan ritel yang telah dikembangkan.

“Strategi ini untuk melengkapi ekosistem Platform Ritel Cerdas berbasis Artificial Intelligence (AI) dari DMMX Group,” ujar Budiasto.

Posisi DMMX dalam bisnis IP Bumilangit berada pada dua titik penting. Pertama, DMMX menjadi pemegang saham di holding Bumilangit Corpora, sehingga kontribusi keuangan akan terlihat dari valuasi perusahaan atau dividen.

Kedua, DMMX berada di perusahaan patungan Bumilangit Digital. Dari sisi bisnis langsung, kontribusi IP saat ini masih “beberapa miliar”. Namun Budiasto menjelaskan bahwa nilai terbesar justru berasal dari cross selling, terutama melalui pemanfaatan layar digital dan perangkat ritel lainnya ke sektor retail.

Sinergi Virgo and the Sparklings hingga Ekspansi Konten Ritel

Dalam kasus Virgo and the Sparklings, DMMX mencatatnya sebagai aset IP yang akan memberikan kontribusi jangka panjang. Aset ini berpotensi meningkatkan pendapatan dari berbagai kanal, termasuk penayangan film, penjualan konten ke OTT, hingga merchandising IP.

DMMX memproyeksikan bahwa IP ini nantinya bisa dibundel dengan berbagai produk DMMX Group, memperluas penetrasi ke pasar ritel melalui jaringan layar digital dan ekosistem O2O (online to offline).

Sepanjang 2025, DMMX juga aktif membangun kolaborasi baru. Salah satunya adalah pembentukan perusahaan patungan PT Surya Mediatama Maxima (SMMX) bersama organisasi besar Muhammadiyah pada 31 Agustus 2025.

SMMX bertujuan mengakselerasi digitalisasi dan memaksimalkan potensi ekonomi digital di ekosistem Muhammadiyah. Kolaborasi ini telah berjalan di beberapa universitas dan rumah sakit Muhammadiyah melalui pengadaan platform layar digital.

Budiasto optimistis hasil signifikan mulai terlihat pada 2026. “Kami optimistis inisiatif ini bisa berlanjut dan memberikan kontribusi yang sustain,” katanya.

Performa Keuangan DMMX Mulai Tunjukkan Pemulihan

Meski pendapatan masih tertekan, performa keuangan DMMX membaik signifikan hingga kuartal III/2025. DMMX berhasil membalikkan kerugian menjadi keuntungan bersih sebesar Rp 28,65 miliar, dari sebelumnya rugi Rp 46,39 miliar.

Perbaikan bottom line terjadi meskipun pendapatan neto turun 46,07% YoY dari Rp 912,46 miliar menjadi Rp 492,01 miliar. Hal ini ditopang efisiensi besar-besaran, termasuk penurunan beban pokok pendapatan sebesar 50,38% YoY.

Kenaikan laba bruto dari Rp 60,03 miliar menjadi Rp 69,03 miliar juga menunjukkan keberhasilan strategi efisiensi.

Momentum pemulihan makin kuat setelah perusahaan mencatat laba investasi jangka pendek yang belum terealisasi sebesar Rp 6,19 miliar pada kuartal III/2025. Tahun sebelumnya, perusahaan menanggung rugi sebesar Rp 64,66 miliar.

Dengan tren kolaborasi IP yang makin agresif dan strategi efisiensi yang konsisten, DMMX percaya diri dapat menjaga pertumbuhan bisnis yang lebih sehat dan berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index