JAKARTA — Ribuan peserta meramaikan ajang lari tahunan Surabaya Medic Air Run 2025 yang digelar pada Minggu, dengan titik start dan finish di Balai Kota Surabaya. Ajang olahraga ini tidak hanya menjadi sarana olahraga massal, tetapi juga bagian dari kampanye gaya hidup sehat (healthy lifestyle) dan aman (safety running) yang didukung penuh oleh Mayapada Hospital Surabaya.
Sebagai sponsor utama dan mitra medis utama (main medical partner), Mayapada Hospital memastikan kelancaran dan keamanan seluruh peserta yang berjumlah sekitar 4.600 pelari. Event ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair), dan dilepas langsung oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang juga ikut berlari bersama istri, Rini Indriani, di kategori 5K.
“Di sini kami berperan sebagai main sponsor sekaligus main medical partner. Jadi, kita ingin memastikan pelari bisa menyelesaikan even dengan aman, nyaman, dan tanpa cedera,” ujar Hospital Director Mayapada Hospital Surabaya, dr Bona Fernando, di sela kegiatan.
Dalam upaya meminimalkan risiko cedera dan memastikan kesiapan fisik peserta, Mayapada Hospital telah menyediakan paket Medical Check Up (MCU) Runners sebelum pelaksanaan lomba. Pemeriksaan ini mencakup pengecekan kondisi tubuh secara umum, tes VO2Max, hingga skrining untuk mengidentifikasi potensi risiko kesehatan.
“Mulai dari sebelum even, Mayapada berkontribusi dengan memberikan screening kesehatan. Bagi yang fit, oke (boleh lari). Kalau yang belum, kami treat,” terang dr Bona.
Melalui platform digital MyCare, Mayapada juga memfasilitasi peserta untuk menjadwalkan layanan konsultasi medis, mencatat data kesehatan pribadi seperti detak jantung, langkah kaki, kalori yang terbakar, dan indeks massa tubuh (BMI). Fitur ini mendukung pelari untuk memantau kondisi tubuh mereka secara praktis.
“Kami punya Medical Check Up Runner yang sudah dipaketkan, ada basic, executive, dan advance. Kami juga menyediakan layanan VO2Max untuk mengukur daya tahan tubuh sebelum lari,” tegas dr Bona.
Dari sisi pencegahan cedera, dokter spesialis ortopedi Mayapada Hospital Surabaya, dr Reyner Valiant Tumbelaka, mengingatkan pentingnya pemanasan, istirahat cukup, dan asupan nutrisi sebelum mengikuti lomba lari. Ia juga menyarankan latihan kekuatan (strength training) guna menunjang performa dan mengurangi risiko cedera, khususnya di bagian muskuloskeletal seperti sendi, pergelangan kaki, dan otot kaki bawah.
“Lari bukan hanya fun tapi harus safety. Jadi kita harus memastikan runner bugar dengan pemanasan, istirahat, nutrisi yang cukup. Cedera paling sering ada di otot dan sendi,” jelas dr Reyner.
Pada hari pelaksanaan, Mayapada Hospital juga menerjunkan tim medis lengkap yang terdiri dari dokter umum, spesialis, hingga tenaga sport massage dan ambulans untuk mengantisipasi kebutuhan darurat di lokasi.
“Kami siapkan tim medis dengan sport massage, ambulans, jadi semua lengkap,” tambahnya.
Sebagai rumah sakit yang dikenal dengan layanan komprehensif di bidang onkologi, kardiovaskular, ortopedi, saraf, serta otot dan tulang, Mayapada Hospital dinilai sangat tepat menjadi mitra strategis dalam penyelenggaraan acara lari besar seperti ini.
Ketua Panitia Medic Air Run, dr Yan Efrata Sembiring, mengapresiasi peran serta aktif Mayapada Hospital dalam mendukung gaya hidup sehat masyarakat Surabaya.
“Mayapada Hospital tahun ini memberikan support penuh. Kami sangat senang. Selama ini Mayapada juga terbukti memberikan layanan emergency di bidang kardiovaskular, yang mana kardiovaskular masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, bahkan di Indonesia,” ungkap dr Yan.
Event Surabaya Medic Air Run 2025 juga terasa istimewa karena masuk dalam rangkaian Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS). Rute lari yang ditempuh peserta melintasi sejumlah ikon kota seperti tiga kampus Universitas Airlangga, Monumen Kapal Selam, Karapan Sapi, Gedung Grahadi, dan kembali ke Balai Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut positif sinergi antara institusi kesehatan dan pendidikan dalam mendukung program kesehatan masyarakat melalui olahraga.
“Alhamdulillah, ada 4.600 peserta. Ini menunjukkan bahwa kegiatan lari menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat bagi masyarakat,” ujar Eri Cahyadi.
Melalui acara ini, Mayapada Hospital tidak hanya menegaskan komitmennya terhadap pelayanan kesehatan kelas dunia, tetapi juga menempatkan diri sebagai motor penggerak gaya hidup sehat dan keselamatan olahraga di Kota Pahlawan.