saha

Saham GDST Alami Volatilitas, Manajemen Pastikan Tak Ada Fakta Material Baru

Saham GDST Alami Volatilitas, Manajemen Pastikan Tak Ada Fakta Material Baru
Saham GDST Alami Volatilitas, Manajemen Pastikan Tak Ada Fakta Material Baru

JAKARTA - Lonjakan dan penurunan tajam harga saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (GDST) dalam beberapa waktu terakhir menarik perhatian pelaku pasar modal. Emiten produsen baja yang sahamnya dikendalikan oleh keluarga Gwie Gunawan itu akhirnya memberikan klarifikasi resmi atas fenomena pergerakan harga saham yang fluktuatif tersebut.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary Gunawan Dianjaya Steel, Sigis Bahak Mustawan, menegaskan bahwa perseroan tidak memiliki informasi atau fakta material yang belum disampaikan kepada publik.

“Perseroan tidak memiliki informasi atau fakta material sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 yang belum kami laporkan kepada Bursa Efek Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan,” ujar Sigis.

Ia juga menegaskan bahwa tidak ada rencana tindakan korporasi dalam waktu dekat yang berpotensi mempengaruhi harga saham. 

“Sampai dengan saat ini, kami juga belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat,” tambahnya.

Dengan demikian, manajemen menegaskan bahwa volatilitas saham GDST murni terjadi karena dinamika pasar, bukan karena adanya aksi atau peristiwa korporasi yang belum diumumkan.

Transparansi Jadi Fokus Utama Perseroan

Sigis menekankan bahwa Gunawan Dianjaya Steel selalu berkomitmen terhadap transparansi dan kepatuhan terhadap peraturan pasar modal, termasuk kewajiban penyampaian informasi kepada publik.

“Gunawan Dianjaya Steel telah menyampaikan seluruh informasi penting kepada BEI dan OJK sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujar Sigis menegaskan.

Sikap ini menunjukkan komitmen perseroan untuk menjaga kepercayaan investor dan memastikan bahwa semua kegiatan korporasi dilaporkan sesuai regulasi yang berlaku.

Kinerja Saham GDST: Menguat Dalam 6 Bulan, Tapi Tertekan di Pekan Terakhir

Meskipun mengalami penurunan pada perdagangan Jumat (3/10/2025), saham GDST secara tahunan masih menunjukkan performa positif.
Dibuka di level Rp114 per lembar, saham GDST ditutup di Rp111 per saham, turun 2,63% atau 3 poin dari penutupan sebelumnya.

Namun, bila dilihat lebih luas, sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD) 2025, saham GDST masih naik 13,27%. Bahkan dalam enam bulan terakhir, harga sahamnya melonjak 48%, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp1,03 triliun.

Pergerakan harga yang cukup dinamis ini menunjukkan bahwa saham GDST masih diminati investor, meskipun volatilitas pasar baja global turut memberi tekanan terhadap harga di bursa.

Dalam periode Januari hingga Oktober 2025, harga tertinggi saham GDST tercatat di level Rp120 per lembar pada 5 Juni 2025, sementara titik terendahnya berada di Rp75 per lembar pada 8 dan 23 April 2025.
Fluktuasi tersebut menggambarkan tingginya aktivitas perdagangan di saham emiten baja ini.

Struktur Kepemilikan: Dari Gwie Gunawan ke Generasi Kedua

Di balik kinerja saham yang berfluktuasi, terdapat sosok Gwie Gunawan, pendiri sekaligus tokoh penting di industri baja nasional.

Sebelumnya, ia menggenggam 86,94% saham GDST, namun sejak akhir 2024 seluruh kepemilikan tersebut dihibahkan kepada anggota keluarganya, menandai proses suksesi kepemimpinan dan kepemilikan bisnis keluarga.

Dalam keterbukaan informasi di BEI pada Rabu (5/2/2025), Sigis mengungkapkan bahwa pada 23 Desember 2024 terjadi hibah saham sebesar 8,03 miliar lembar atau 86,94% saham beredar GDST dari Gwie Gunawan kepada anak-anak dan istrinya.

Rinciannya sebagai berikut:

Gwie Gunadi Gunawan, Wakil Direktur Utama, menerima 3,615 miliar saham (39,12%)

Gwie Gunato Gunawan, Direktur Perseroan, memperoleh 3,616 miliar saham (39,13%)

Gwie Ratna Djuwita Gunawan, anak kandung, memegang 401,85 juta saham (4,35%)

Wong Ratnawati, istri Gwie Gunawan, juga memiliki 401,75 juta saham (4,35%)

Setelah hibah tersebut, pemegang saham pengendali GDST kini adalah Gwie Gunadi dan Gwie Gunato Gunawan, yang masing-masing memegang lebih dari 39% saham perusahaan.
Selain keluarga Gwie, PT Betonjaya Manunggal Tbk. (BTON) juga tercatat sebagai pemegang saham GDST dengan 1,95% kepemilikan atau sekitar 180 juta saham.

Struktur kepemilikan ini memperlihatkan pergeseran generasi di pucuk kepemilikan GDST, namun tetap dalam lingkaran keluarga besar Gwie Gunawan yang telah membangun bisnis baja ini selama puluhan tahun.

Gunawan Dianjaya Steel dan Posisi di Industri Baja Nasional

Sebagai produsen baja, GDST memiliki posisi penting dalam rantai pasok industri nasional.
Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis baja canai panas dan dingin yang digunakan untuk kebutuhan infrastruktur, konstruksi, dan industri manufaktur.

Dalam konteks pasar global, sektor baja tengah menghadapi fluktuasi harga komoditas dan permintaan yang melambat, terutama akibat ketidakpastian ekonomi dunia. Kondisi ini juga berdampak terhadap sentimen investor di sektor logam dasar, termasuk GDST.

Namun demikian, kinerja keuangan dan strategi ekspansi yang berkelanjutan membuat GDST tetap menjadi salah satu emiten baja yang stabil dan konsisten dalam pertumbuhan laba bersih, sekaligus memperkuat kehadirannya di pasar domestik.

Manajemen Fokus pada Stabilitas dan Tata Kelola Perusahaan

Menanggapi volatilitas harga saham, manajemen GDST menegaskan bahwa perusahaan akan terus fokus menjaga stabilitas kinerja operasional dan tata kelola perusahaan (GCG).
Pendekatan ini penting untuk mempertahankan kepercayaan investor sekaligus memastikan kelangsungan bisnis jangka panjang.

Selain itu, GDST juga berupaya memperkuat efisiensi produksi dan memperluas pasar dalam negeri agar dapat mengimbangi tekanan global terhadap industri baja.
Langkah-langkah strategis tersebut diharapkan bisa membantu perusahaan menstabilkan sentimen pasar dan menjaga fundamental saham tetap kuat.

Kesimpulan: Fluktuasi Harga Tak Ubah Fundamental GDST

Volatilitas harga saham GDST yang terjadi belakangan ini mencerminkan reaksi pasar terhadap faktor eksternal, bukan karena adanya peristiwa material dari dalam perusahaan.
Dengan struktur kepemilikan yang solid di tangan keluarga Gwie Gunawan dan komitmen transparansi kepada publik, GDST menunjukkan pondasi bisnis yang kuat dan berorientasi jangka panjang.

Konsistensi perusahaan dalam menyampaikan informasi sesuai aturan OJK dan BEI menjadi indikator bahwa GDST tetap menjaga integritas dan akuntabilitasnya di tengah dinamika pasar modal.
Meski fluktuasi harga saham masih mungkin terjadi, fundamental bisnis GDST tetap terjaga, menjadikannya salah satu pemain baja nasional yang mampu bertahan menghadapi tekanan global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index