BANSOS

Bansos Beras 2025 Tingkatkan Ketahanan Pangan dan Ekonomi Rakyat

Bansos Beras 2025 Tingkatkan Ketahanan Pangan dan Ekonomi Rakyat
Bansos Beras 2025 Tingkatkan Ketahanan Pangan dan Ekonomi Rakyat

JAKARTA - Sebanyak 18.277.083 keluarga penerima manfaat dipastikan akan memperoleh bantuan sosial berupa beras 10 kilogram per bulan. 

Bantuan ini akan diberikan selama Oktober dan November 2025, sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program bantuan ini didukung anggaran sebesar Rp7 triliun. 

Pemerintah menekankan pentingnya ketepatan sasaran sehingga setiap keluarga yang membutuhkan bisa menerima bantuan secara tepat waktu. Rencana evaluasi program akan dilakukan pada Desember 2025. Evaluasi ini bertujuan menilai efektivitas program dan menentukan kemungkinan keberlanjutannya pada periode berikutnya.

Bantuan beras merupakan bagian dari Paket Ekonomi 2025 yang dikaitkan dengan program Penyerapan Tenaga Kerja. Paket ini dirancang untuk memperkuat sektor ekonomi sekaligus mendorong penciptaan lapangan kerja baru.

Paket Ekonomi 2025 terdiri dari 8 program akselerasi yang dijalankan tahun ini. Selain itu, ada 4 program yang akan berlanjut pada 2026 serta 5 program andalan fokus pada penyerapan tenaga kerja.

Program-program tersebut mencakup dukungan pangan, akses pembiayaan, peningkatan keterampilan tenaga kerja, hingga perluasan lapangan kerja baru. Tujuannya, membantu masyarakat meningkatkan kapasitas ekonomi dan kesejahteraan keluarga.

Masyarakat dapat memeriksa apakah namanya terdaftar sebagai penerima bansos beras melalui situs resmi cekbansos.kemensos.go.id. Pemeriksaan ini mempermudah warga memastikan bantuan diterima secara tepat.

Langkah-langkah pengecekan meliputi membuka laman cekbansos.kemensos.go.id, memilih wilayah sesuai KTP, memasukkan nama lengkap, mengetik kode captcha, lalu menekan tombol “Cari Data.”

Program bantuan pangan beras sebelumnya telah berjalan pada Juni–Juli 2025. Alokasi dua bulan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyediakan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Hingga September 2025, penyaluran telah mencapai 363,5 ribu ton atau 99,44 persen dari target 365,5 ribu ton. Kendala sebagian wilayah biasanya disebabkan faktor geografis, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk distribusi.

Untuk tahap Oktober–November, pemerintah menekankan peningkatan ketepatan sasaran penerima. Basis Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) digunakan dan terus diperbarui agar bantuan lebih tepat sasaran.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menekankan peran penting pemerintah daerah. Mereka diminta membantu mengecek data calon penerima sebelum penyaluran agar bantuan tidak diterima pihak yang tidak berhak.

“Terkait pelaksanaan kembali bantuan pangan beras, pemerintah daerah perlu membantu dan memberi masukan, karena mereka yang paling tahu kondisi wilayahnya. Jangan sampai bantuan justru diterima pejabat atau keluarga yang mampu,” ujar Arief.

Arief menambahkan, penyesuaian data DTSEN masih memungkinkan dilakukan. Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan verifikasi untuk memastikan semua calon penerima valid dan tepat sasaran.

Penyaluran bantuan akan dilakukan setelah transfer anggaran dari Kementerian Keuangan selesai. Kolaborasi antara pusat dan daerah menjadi kunci agar program berjalan efektif dan tepat waktu.

Selain sebagai bentuk dukungan pangan, program ini juga mendukung strategi pemerintah dalam meningkatkan stabilitas sosial dan ekonomi. Keluarga penerima dapat memanfaatkan bantuan untuk kebutuhan pokok.

Program bantuan ini diharapkan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan keluarga. Selain meringankan beban ekonomi, bantuan juga menjadi sarana memperkuat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.

Dukungan masyarakat dan pemerintah daerah sangat penting dalam proses verifikasi. Keterlibatan aktif akan memastikan bantuan diterima oleh mereka yang benar-benar membutuhkan.

Evaluasi akhir pada Desember 2025 akan menjadi acuan pemerintah untuk menilai keberhasilan program. Hasil evaluasi juga akan menjadi dasar kebijakan lanjutan bagi program serupa di masa depan.

Dengan perencanaan matang, pemerintah optimis bantuan beras ini dapat meningkatkan kesejahteraan lebih dari 18 juta keluarga. Program ini menunjukkan komitmen berkelanjutan dalam mendukung masyarakat.

Kolaborasi pusat dan daerah serta pemanfaatan teknologi dalam pengecekan data memastikan bantuan beras lebih akurat dan tepat sasaran. Program ini menjadi salah satu wujud nyata perhatian pemerintah terhadap masyarakat.

Bantuan beras 2025 diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi keluarga. Setiap keluarga penerima dapat merasakan manfaat langsung dari program ini.

Melalui langkah-langkah yang terencana, bantuan beras diharapkan menjadi program efektif dan berkelanjutan. Pemerintah terus berupaya memastikan semua keluarga yang membutuhkan dapat menerima haknya secara optimal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index