JAKARTA - Lionel Messi kembali menjadi bintang utama saat Argentina menjamu Venezuela pada Kualifikasi Piala Dunia 2026. Bermain di Stadion Monumental, Buenos Aires, Jumat, 5 September 2025 pagi WIB, kapten Tim Tango itu mencetak dua gol sekaligus membawa negaranya menang telak 3-0. Namun, kemenangan ini terasa lebih emosional daripada sekadar tiga poin.
Pasalnya, pertandingan melawan Venezuela diyakini menjadi laga kandang terakhir Messi bersama timnas Argentina. Penyerang berusia 38 tahun itu disebut-sebut akan menutup perjalanan panjangnya di level tim nasional usai Piala Dunia 2026. Dengan begitu, publik Buenos Aires menyaksikan momen yang sangat mungkin menjadi salam perpisahan sang maestro.
Air Mata di Awal Laga
Sebelum pertandingan dimulai, atmosfer Stadion Monumental sudah terasa berbeda. Kamera televisi menangkap momen Messi tak kuasa menahan air mata ketika melakukan pemanasan. Bahkan saat lagu kebangsaan Argentina berkumandang, La Pulga kembali terlihat berusaha menahan tangis.
Momen ini seolah menegaskan betapa dalamnya ikatan emosional Messi dengan tim nasional dan suporter Argentina. Setelah bertahun-tahun mempersembahkan performa terbaik, mulai dari kegagalan menyakitkan hingga puncak kejayaan menjuarai Copa América 2021 dan Piala Dunia 2022, kebersamaan itu kini mendekati ujung jalan.
Dominasi Argentina Sejak Awal
Meski suasana emosional begitu kental, Argentina tetap menunjukkan performa tangguh di lapangan. Skuad asuhan Lionel Scaloni mendominasi permainan, menguasai penguasaan bola, dan terus menekan pertahanan Venezuela.
Gol pertama Argentina akhirnya lahir pada menit ke-39. Berawal dari serangan balik cepat, Julian Alvarez berhasil lolos dari jebakan offside. Meski umpannya kepada Messi tidak sempurna, kapten Argentina itu tetap mampu mengontrol bola dengan tenang. Berhadapan dengan empat pemain lawan, Messi memperlihatkan kejeniusannya dengan mencungkil bola melewati kiper Venezuela, Rafael Romo. Stadion pun bergemuruh, menyambut gol pembuka yang indah itu.
Skor 1-0 bertahan hingga turun minum, sekaligus membuat Argentina semakin percaya diri untuk mengontrol jalannya laga di babak kedua.
Gol Lautaro Martinez Mantapkan Keunggulan
Memasuki babak kedua, Argentina tidak mengendurkan serangan. Beberapa kali peluang emas tercipta, namun baru pada menit ke-76 keunggulan berhasil digandakan. Proses gol kedua ini lahir berkat kecerdikan Messi dalam mengeksekusi situasi bola mati.
Messi melepaskan tendangan bebas dengan cepat, membuat Nico Gonzalez berdiri bebas di sisi kanan pertahanan Venezuela. Tanpa kesulitan, Gonzalez mengirim umpan silang matang yang langsung disambut Lautaro Martinez dengan sundulan tajam. Gol itu membuat Argentina unggul 2-0 dan semakin sulit dikejar.
Messi Tutup Malam dengan Brace
Tak cukup dengan satu gol, Messi kembali menorehkan namanya di papan skor pada menit ke-80. Kali ini, Thiago Almada berperan sebagai kreator. Umpan tariknya ke dalam kotak penalti disambar Messi tanpa ampun, membuat skor berubah menjadi 3-0.
Dengan dua gol tersebut, Messi memastikan dirinya tetap menjadi pusat perhatian hingga peluit panjang berbunyi. Suporter yang memenuhi Stadion Monumental larut dalam kegembiraan sekaligus kesedihan, menyadari bahwa momen-momen seperti ini bisa jadi tidak akan mereka saksikan lagi di kandang Argentina.
Venezuela Tak Berkutik
Di sisi lain, Venezuela kesulitan mengembangkan permainan. Meski sempat mencoba mengandalkan Salomon Rondon di lini depan, barisan pertahanan Argentina yang dikomandoi Cristian Romero dan Nicolas Otamendi tampil disiplin. Emiliano Martinez di bawah mistar juga tampil solid ketika sesekali mendapat ancaman.
Kekalahan 0-3 membuat Venezuela semakin tertinggal dalam persaingan kualifikasi. Sementara Argentina, yang sudah memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 lebih awal, menegaskan statusnya sebagai salah satu kandidat kuat juara.
Laga Perpisahan yang Indah
Kemenangan atas Venezuela bukan hanya soal tambahan tiga poin. Lebih dari itu, laga ini tercatat dalam sejarah sebagai malam perpisahan Messi di hadapan publik Argentina dalam pertandingan resmi.
Sorakan suporter yang memadati Stadion Monumental seakan menjadi penghormatan terakhir bagi sang legenda. Bendera bergambar wajah Messi berkibar di tribun, nyanyian untuk La Pulga menggema sepanjang laga, dan setelah pertandingan berakhir, suasana haru jelas terlihat di wajah banyak pendukung.
Bagi Messi sendiri, dua gol di laga emosional ini menjadi cara terbaik untuk berpamitan. Ia menutup kemungkinan laga kandang resmi berikutnya dengan penampilan brilian, seolah menegaskan bahwa meski usia tak lagi muda, kelasnya tetap tak terbantahkan.
Susunan Pemain
Argentina: Emiliano Martinez; Nahuel Molina, Cristian Romero, Nicolas Otamendi, Nicolas Tagliafico; Rodrigo De Paul, Leandro Paredes, Franco Mastantuono; Lionel Messi, Julian Alvarez, Thiago Almada.
Venezuela: Rafael Romo; Miguel Navarro, Wilker Angel, Nahuel Ferraresi, Christian Makoun; Tomas Rincon, Cristian Casseres, Jon Aramburu, Jefferson Savarino, Eduard Bello; Salomon Rondon.
Argentina boleh saja telah memastikan lolos ke Piala Dunia 2026, tetapi kemenangan 3-0 atas Venezuela akan selalu dikenang lebih dari sekadar hasil pertandingan. Dua gol Messi, air mata sebelum laga, dan atmosfer emosional di Stadion Monumental menjadikannya sebagai malam bersejarah.
Jika benar laga ini merupakan penampilan kandang terakhir Lionel Messi bersama Argentina, maka publik Buenos Aires telah menyaksikan sebuah perpisahan yang sempurna: sang kapten membawa negaranya menang, mencetak brace, dan meninggalkan jejak tak terlupakan bagi dunia sepak bola.