Saham

Rekomendasi Saham Hari Ini: CTRA, JPFA, ENRG di Tengah Tren Bullish IHSG

Rekomendasi Saham Hari Ini: CTRA, JPFA, ENRG di Tengah Tren Bullish IHSG
Rekomendasi Saham Hari Ini: CTRA, JPFA, ENRG di Tengah Tren Bullish IHSG

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal September 2025 terus menjadi perhatian pelaku pasar. Setelah sempat tertekan akibat gejolak sosial dan politik dalam negeri, indeks kembali menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Pada perdagangan Selasa, 2 September 2025, IHSG berhasil menguat 0,85% ke level 7.802 meski investor asing mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp331 miliar.

Kondisi ini menjadi menarik karena sebelumnya IHSG sempat terkoreksi cukup dalam. Akhir pekan lalu, indeks turun 1,5% ke level 7.830, kemudian melemah lagi 1,21% ke 7.736 pada awal pekan ini. Tekanan tersebut banyak dipicu oleh sentimen ketidakstabilan politik yang menimbulkan kekhawatiran investor. Namun, laporan riset teknikal Ciptadana Sekuritas Asia pada Rabu, 3 September 2025 menyebutkan bahwa IHSG mulai rebound dan masih menyimpan potensi kenaikan jangka menengah.

Saham-saham seperti Barito Pacific (BRPT) yang naik 7,04% ke Rp2.280, Aneka Tambang (ANTM) yang melesat 8,44% ke Rp3.470, serta Amman Mineral (AMMN) yang naik 1,91% ke Rp8.000 menjadi motor penggerak IHSG pada perdagangan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa meski terjadi tekanan, ada sejumlah emiten yang mampu bertahan dan bahkan memberi kontribusi positif.

Kondisi Teknis IHSG

IHSG sempat menyentuh level tertinggi baru di 8.022. Namun, level tersebut terbukti menjadi resistance kuat sehingga indeks mengalami pullback. Saat ini IHSG berada di area konsolidasi di kisaran 7.801. Analis menilai support terdekat berada pada level 7.680, sedangkan resistance di 7.807–7.810.

Faktor teknikal juga memberi gambaran menarik. IHSG masih berada di atas garis rata-rata pergerakan (MA55), yang menjadi sinyal bahwa tren jangka menengah tetap bullish meskipun ada koreksi. Sementara itu, indikator stokastik menunjukkan pergerakan menurun dari area overbought. Artinya, dalam jangka pendek ada potensi pelemahan atau fase konsolidasi, namun tren lebih panjang tetap berada dalam jalur positif.

Secara umum, IHSG dianggap masih sehat selama tidak menembus level support kritis di 7.324. Jika mampu bertahan di atas 7.807, indeks berpeluang melanjutkan penguatan ke depan. Namun, jika jatuh di bawah 7.680, peluang koreksi lebih lanjut menuju 7.448 terbuka lebar.

Rekomendasi Saham Hari Ini

Dalam kondisi pasar yang cenderung sideways namun berpotensi bullish jangka menengah, Tim Analis Bareksa merekomendasikan tiga saham pilihan: PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).

1. CTRA (Ciputra Development)
Harga saham CTRA stagnan di Rp1.010 pada perdagangan 2 September. Saham ini direkomendasikan trading buy dengan rentang masuk Rp985–Rp1.010. Target harga pertama berada di Rp1.040, target kedua Rp1.075, dengan batas stop loss di Rp955.
CTRA mendapatkan sentimen positif dari program pemerintah berupa pembangunan 3 juta rumah dan perpanjangan insentif PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) hingga 2026. Selain itu, perusahaan berhasil mencatat marketing sales sebesar Rp4,2 triliun, sesuai dengan target yang ditetapkan.

2. JPFA (Japfa Comfeed Indonesia)
Saham JPFA melonjak 5,86% ke Rp1.715 pada perdagangan terakhir. Rekomendasi analis adalah trading buy di rentang Rp1.650–Rp1.715 dengan target ambil untung di Rp1.800 dan Rp1.850. Adapun stop loss disarankan di Rp1.550.
Prospek JPFA dinilai cukup baik karena terdorong program pemerintah mengenai makanan bergizi gratis (MBG). Perseroan juga mengadakan paparan publik pada 3 September untuk menyampaikan update kinerja. Meski laba bersih semester I 2025 turun 16,24% menjadi Rp1,23 triliun, dan penjualan turun tipis 0,6% ke Rp27,48 triliun, peluang pertumbuhan tetap ada dengan adanya program pemerintah yang menyentuh sektor pangan.

3. ENRG (Energi Mega Persada)
Saham ENRG berada di Rp610 pada perdagangan 3 September. Saham ini direkomendasikan trading buy dengan rentang masuk Rp550–Rp600. Target ambil untung ditetapkan di Rp650 dan Rp700, sedangkan batas stop loss di Rp500.
Perusahaan melaporkan kinerja keuangan yang solid. Laba bersih tumbuh 6,5% menjadi US$35,72 juta, sedangkan penjualan bersih meningkat 18,43% menjadi US$239,11 juta. Saat ini ENRG juga sedang melakukan eksplorasi cadangan migas baru yang diharapkan dapat mendongkrak kinerja di semester II dan tahun-tahun mendatang.

Potensi Pasar dan Akses Investasi

IHSG yang masih berada dalam jalur bullish jangka menengah menjadi sinyal bahwa pasar saham Indonesia masih cukup menjanjikan bagi investor. Meski terdapat risiko jangka pendek akibat kondisi politik maupun global, strategi pemilihan saham tetap bisa menghasilkan peluang.

Bagi investor ritel, semakin mudahnya akses investasi juga menjadi nilai tambah. Super app Bareksa, misalnya, kini menghadirkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan Ciptadana Sekuritas Asia. Fitur ini memungkinkan investor mengelola berbagai instrumen, mulai dari saham, reksadana, Surat Berharga Negara, hingga emas dalam satu aplikasi. Dengan cara ini, investor bisa menyesuaikan portofolio sesuai kebutuhan dan profil risiko mereka.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index