pengertian reksadana

Pengertian Reksadana, Jenis, Karakteristik, dan Manfaatnya

Pengertian Reksadana, Jenis, Karakteristik, dan Manfaatnya
pengertian reksadana

JAKARTA - Pengertian reksadana adalah sebuah bentuk investasi yang cukup populer di Indonesia. Apa saja jenis dan karakteristiknya?

Pada dasarnya, reksadana mengacu pada kegiatan pengelolaan dana yang dikumpulkan dari sejumlah investor untuk kemudian diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, atau pasar uang.

Lalu, bagaimana reksadana berbeda dengan jenis investasi lainnya? 

Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai pengertian reksadana, berbagai jenisnya, keuntungan yang bisa diperoleh, serta langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk berinvestasi dalam reksadana.

Pengertian Reksadana

Pengertian reksadana adalah salah satu jenis investasi yang memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pasar modal, khususnya bagi mereka yang memiliki modal tetapi terbatas waktu dan keahlian dalam mengelola investasi. 

Pemodal kecil seringkali memilih reksadana karena tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang risiko investasi. Reksadana dirancang untuk menghimpun dana dari masyarakat yang ingin berinvestasi meskipun pengetahuan dan waktunya terbatas.

Investasi melalui reksadana memungkinkan investor untuk ikut serta di pasar modal tanpa perlu menjadi ahli dalam analisis risiko. Hal ini memberi peluang bagi pemodal lokal untuk lebih aktif dalam investasi di pasar modal Indonesia. 

Reksadana pada dasarnya berfungsi sebagai wadah untuk mengumpulkan dana dari berbagai investor, yang kemudian dikelola oleh manajer investasi dalam portofolio efek.

Ada tiga komponen penting dalam reksadana: pertama, dana dihimpun dari masyarakat pemodal; kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek; dan ketiga, pengelolaannya dilakukan oleh manajer investasi. 

Oleh karena itu, dana dalam reksadana merupakan dana bersama dari para pemodal, dengan manajer investasi yang bertanggung jawab atas pengelolaannya.

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 Pasal 1 Ayat 27, reksadana adalah tempat untuk mengumpulkan dana dari masyarakat pemodal yang kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. 

Dalam pengertian ini, reksadana bisa dianggap sebagai sebuah "keranjang" yang berisi saham-saham yang dikelola oleh manajer investasi berdasarkan keahlian dan strategi tertentu. Secara umum, reksadana dibagi menjadi dua jenis:

  • Reksadana terbuka, yang memungkinkan investor untuk menjual kembali unit penyertaannya tanpa melalui bursa efek, dengan harga jual yang umumnya setara dengan nilai bersih aktiva.
  • Reksadana tertutup, yang unit penyertaannya hanya dapat diperdagangkan di bursa efek dan harganya berbeda dari nilai aktiva.

Ada empat hal yang perlu dipahami oleh calon investor sebelum berinvestasi dalam reksadana: pertama, reksadana merupakan kumpulan dana dari berbagai investor; kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam instrumen investasi; ketiga, pengelolaan dilakukan oleh manajer investasi yang profesional dan kredibel; dan keempat, reksadana merupakan instrumen investasi untuk jangka menengah hingga panjang. 

Jenis-jenis Reksadana

Setelah memahami definisi reksadana, langkah selanjutnya adalah mengenali berbagai jenis reksadana yang ada. 

Mengetahui jenis-jenis reksadana sama pentingnya dengan memahami pengertiannya, karena hal ini akan memengaruhi keputusan investasi seseorang. 

Sebelum memulai investasi dalam reksadana, penting untuk mengetahui apa saja jenis-jenis reksadana yang tersedia. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis reksadana:

Reksadana Saham

Jenis reksadana saham adalah reksadana yang mengalokasikan minimal 80% dana yang terkumpul ke dalam saham. Keuntungan utama yang bisa diperoleh berasal dari efek saham itu sendiri. 

Dengan berinvestasi di saham, potensi keuntungan yang lebih tinggi dapat diperoleh melalui capital gain, yang berasal dari kenaikan harga saham serta pertumbuhan dividen. 

Namun, reksadana saham juga memiliki risiko yang tinggi, seiring dengan potensi keuntungan yang besar.

Reksadana Campuran

Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang memiliki potensi kerugian yang lebih rendah dibandingkan dengan reksadana saham. 

Dalam jenis ini, dana akan diinvestasikan pada dua jenis instrumen pasar modal, yaitu efek ekuitas (saham) dan efek utang (obligasi). 

Komposisi antara kedua instrumen ini tidak mengikuti pola reksadana saham atau reksadana pendapatan tetap, sehingga memberikan keseimbangan antara risiko dan potensi keuntungan.

Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang minimal 80% dana yang terkumpul akan dialokasikan untuk investasi di pasar efek berupa instrumen utang, seperti obligasi. 

Meskipun memiliki potensi keuntungan yang cukup tinggi, reksadana ini tetap menyertakan risiko kerugian yang sebanding. 

Meski demikian, reksadana pendapatan tetap, serta reksadana campuran dan reksadana saham, tetap memiliki potensi keuntungan yang bervariasi, di mana reksadana saham biasanya memberikan keuntungan yang lebih tinggi.

Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang memiliki tingkat risiko lebih rendah dibandingkan jenis lainnya. Meskipun risikonya rendah, potensi return-nya juga terbatas. 

Dana yang terkumpul dalam reksadana pasar uang akan diinvestasikan dalam instrumen pasar uang, seperti efek utang dengan jangka waktu kurang dari satu tahun, contohnya SBI (Sertifikat Bank Indonesia) atau deposito. 

Jenis ini cocok bagi mereka yang menginginkan investasi dengan risiko rendah.

Reksadana Indeks

Reksadana indeks adalah jenis reksadana yang kinerja dan hasilnya mengikuti kinerja indeks pasar tertentu. Potensi keuntungan dan kerugian reksadana ini akan sejalan dengan pergerakan indeks yang dijadikan acuan. 

Sebagian besar dana dalam reksadana indeks akan dikelola secara pasif, yang berarti tidak ada aktivitas jual beli efek di pasar bursa, kecuali ada proses redemption atau subscription yang baru.

Karakteristik Reksadana

Setelah memahami definisi reksadana dan berbagai jenisnya, langkah selanjutnya adalah mengetahui karakteristik-karakteristik reksadana. 

Ada sepuluh karakteristik yang penting untuk dipahami, yang membedakan reksadana dengan instrumen investasi lainnya. Berikut adalah karakteristik-karakteristik tersebut:

  • Perusahaan Manajemen Aset

Reksadana dikelola oleh perusahaan manajemen aset yang mengelola dana para investor. Reksadana ini diperdagangkan melalui agen penjual, seperti bank atau perusahaan sekuritas lainnya.

  • Tidak Ada Biaya Asuransi

Dalam reksadana, tidak ada biaya asuransi atau uang pertanggungan yang dikenakan kepada investor.

  • Biaya Pembelian

Biaya untuk membeli reksadana biasanya berkisar antara 0% hingga 2%, yang dihitung berdasarkan nilai reksadana itu sendiri.

  • Tanpa Biaya Administrasi

Reksadana tidak mengenakan biaya administrasi kepada investor, yang menjadikannya lebih terjangkau bagi banyak orang.

  • Biaya Penjualan

Biaya yang dikenakan saat menjual reksadana berkisar antara 0% hingga 2%, yang dihitung dari nilai reksadana pada tahun pertama investasi.

  • Alokasi Dana di Tahun Pertama

Untuk setoran di tahun pertama, sekitar 98% hingga 100% dari dana yang diinvestasikan akan dialokasikan ke dalam reksadana.

  • Satu Harga

Reksadana hanya menggunakan satu harga untuk transaksi, yang memudahkan investor dalam menghitung dan memahami investasi mereka.

  • Pengisian Profil Risiko dan Prospektus

Saat melakukan penjualan reksadana, biasanya investor akan diminta untuk mengisi profil risiko dan melihat prospektus produk yang akan dibeli.

  • Investor Ritel dan Institusi

Sebagian besar investor reksadana berasal dari kalangan ritel dan institusi, yang menunjukkan bahwa produk ini dapat diakses oleh berbagai jenis investor.

  • Pemahaman Produk

Mayoritas investor reksadana sudah memahami produk yang mereka beli, sehingga mereka dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik dan lebih terinformasi.

Manfaat Reksadana

Reksadana adalah salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang memiliki berbagai manfaat. Apa saja manfaat yang ditawarkan oleh reksadana? Berikut adalah beberapa manfaat utama yang dimilikinya:

Manajemen Profesional

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dana yang terkumpul dari pemodal akan dikelola oleh seorang manajer investasi yang profesional. 

Manajer investasi ini memiliki keahlian khusus dalam mengelola dana, terutama bagi mereka yang tidak memiliki cukup waktu atau pengetahuan untuk mengelola investasi secara langsung. 

Peran manajer investasi sangat penting dalam mengatur dan mengelola portofolio yang ada dalam reksadana.

Diversifikasi Investasi

Diversifikasi merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko dalam investasi. Dengan melakukan diversifikasi, reksadana dapat membantu meminimalkan potensi kerugian dalam portofolio. 

Namun, meskipun risiko dapat diminimalkan, tidak ada cara untuk sepenuhnya menghindari risiko dalam investasi.

Pengelolaan Dana yang Transparan

Manfaat ketiga adalah transparansi dalam pengelolaan dana. Investor dapat memperoleh informasi yang jelas dan terbuka mengenai perkembangan dana mereka. 

Informasi tersebut, yang mencakup perkembangan portofolio dan biaya yang dikeluarkan, biasanya diumumkan melalui laporan nilai aktiva bersih secara berkala, seperti setiap pertengahan tahun atau dalam acara tahunan yang diadakan oleh manajer investasi. 

Dengan demikian, investor dapat mengawasi dan mengontrol perkembangan dana yang telah mereka investasikan.

Likuiditas Tinggi

Reksadana menawarkan likuiditas yang tinggi, yang berarti investor dapat dengan mudah mencairkan unit penyertaan mereka sesuai dengan ketentuan yang ada. 

Hal ini memungkinkan para investor untuk lebih fleksibel dalam mengelola keuangan mereka, serta meningkatkan potensi keberhasilan dalam investasi.

Biaya Rendah

Karena dana dalam reksadana berasal dari kumpulan investor, biaya transaksi yang dikeluarkan oleh setiap investor menjadi lebih rendah dibandingkan dengan investasi individu. 

Manajer investasi yang berkompeten akan mengelola dana secara profesional dengan biaya yang relatif efisien, sehingga investor dapat menghemat biaya transaksi yang dikeluarkan.

Risiko Minim

Setiap jenis instrumen investasi pasti memiliki risiko tertentu, termasuk reksadana. 

Meskipun demikian, banyaknya minat dari para investor, terutama kelas menengah ke atas, menunjukkan bahwa risiko kerugian dalam reksadana dapat dianggap relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis investasi lainnya. 

Hal ini juga dipengaruhi oleh pengelolaan yang dilakukan oleh manajer investasi yang profesional, yang membantu meminimalkan potensi kerugian.

Langkah Melakukan Investasi di Reksadana

Banyak orang mungkin sudah mengenal reksadana dan tertarik untuk memulainya. Namun, seringkali mereka merasa bingung atau tidak tahu bagaimana cara memulai investasi tersebut. 

Lalu, bagaimana cara berinvestasi di reksadana? Berikut adalah 4 langkah yang dapat kamu ikuti untuk berinvestasi di reksadana:

Melakukan Transaksi di Hari Bursa

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendaftar terlebih dahulu. Proses ini mirip dengan membuka rekening di bank, di mana kamu akan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran dan menandatanganinya. 

Jangan lupa menyiapkan dokumen yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Selain itu, pastikan kamu juga sudah menyiapkan dana yang akan diinvestasikan. 

Proses ini harus dilakukan pada hari bursa atau hari kerja, karena transaksi reksadana hanya bisa dilakukan pada hari tersebut.

NAB (Nilai Aktiva Bersih) sebagai Dasar Transaksi

NAB atau Nilai Aktiva Bersih adalah nilai yang mencerminkan total kekayaan reksadana yang kamu miliki setiap hari. Nilai ini dipengaruhi oleh harga pasar aset yang ada dalam reksadana serta kekuatan permintaan dan penawaran dari investor. 

Harga NAB akan diterbitkan di media, baik online maupun cetak, biasanya sekali sehari, dan menjadi acuan dalam transaksi reksadana yang kamu lakukan.

Memperhatikan Batas Waktu atau Cut-off Time

Perhatikan batas waktu atau cut-off time dalam melakukan transaksi. Waktu transaksi biasanya antara pukul 12.00 hingga 13.00 siang. 

Jika kamu melakukan pembelian reksadana sebelum batas waktu ini, transaksi akan dihitung berdasarkan NAB pada hari yang sama. 

Namun, jika transaksi dilakukan setelah batas waktu tersebut, maka harga NAB yang digunakan adalah harga pada hari kerja berikutnya.

Mendapatkan Surat Konfirmasi Transaksi Pembelian Reksadana

Setelah selesai melakukan transaksi, kamu akan menerima surat konfirmasi yang menandakan bahwa pembelian reksadana kamu telah berhasil. 

Surat ini diterbitkan oleh bank kustodian dan menjadi bukti resmi atas transaksi yang telah dilakukan. Selain itu, kamu juga akan menerima laporan perkembangan dana yang telah diinvestasikan, yang umumnya diberikan setiap bulan. 

Sebaiknya simpan laporan ini sebagai bukti kepemilikan reksadana. Jika kamu tidak menerima laporan, kamu berhak meminta laporan tersebut kepada bank penjual atau manajer investasi yang mengelola reksadana tersebut.

Sebagai penutup, dengan memahami pengertian reksadana, kamu dapat memulai investasi yang lebih terarah dan mengelola keuangan dengan lebih efektif untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index