pengertian pasar

Pengertian Pasar, Ciri, Jenis, serta Peran dan Fungsinya

Pengertian Pasar, Ciri, Jenis, serta Peran dan Fungsinya
pengertian pasar

JAKARTA - Jika merujuk pada pengertian pasar, umumnya pasar dipahami sebagai tempat berlangsungnya aktivitas jual beli barang. 

Di Indonesia, pasar sering menjadi lokasi utama bagi banyak orang, terutama ibu rumah tangga, untuk membeli kebutuhan sehari-hari atau bahan makanan. 

Jenis pasar di berbagai daerah pun sangat bervariasi, mulai dari pasar yang hanya buka di hari tertentu, hingga pasar yang fokus menjual satu jenis barang tertentu.

Namun, apa sebenarnya makna dari pasar itu sendiri? Apa saja fungsi utamanya dan apakah pasar memiliki klasifikasi atau jenis yang berbeda-beda? 

Untuk memahami hal tersebut secara lebih mendalam, mari kita telaah lebih jauh mengenai pengertian pasar dalam berbagai konteks.

Pengertian Pasar

Pasar adalah tempat berlangsungnya kegiatan jual beli, baik berupa barang maupun jasa. Di dalamnya tidak hanya terjadi transaksi ekonomi, tetapi juga interaksi sosial antara pedagang dan pembeli. 

Proses jual beli di pasar melibatkan kesepakatan antara kedua belah pihak terkait barang, harga, serta peran masing-masing dalam transaksi tersebut. 

Salah satu ciri khas pasar adalah adanya proses tawar-menawar yang memungkinkan penjual dan pembeli mencapai harga yang disetujui bersama.

Selain menjual barang, pasar juga menjadi tempat bagi individu yang menawarkan jasa atau tenaga kerja dengan imbalan berupa uang. 

Contohnya, seseorang dapat menyewa jasa pengangkut barang, yang biasanya dibutuhkan oleh pembeli yang membawa banyak belanjaan agar lebih mudah dalam membawanya.

Dalam kajian yang lebih luas, pengertian pasar juga dijelaskan oleh beberapa ahli:

Kotler (1997) menyatakan bahwa pasar mencakup semua calon pembeli yang memiliki kebutuhan atau keinginan serupa dan siap melakukan pertukaran guna memenuhinya.

Ehrenberg et al. (2003) menggambarkan pasar sebagai ruang pertemuan antara penjual dan pembeli, tempat berlangsungnya pertukaran produk berupa barang atau jasa yang menghasilkan suatu nilai atau harga.

Kuntowijoyo (1994) menekankan bahwa pasar tidak hanya berfungsi sebagai lokasi fisik, melainkan juga sebagai sistem yang mengatur kepentingan antara pembeli dan penjual.

William J. Stanton melihat pasar sebagai kumpulan individu yang memiliki keinginan untuk membeli dan sumber daya finansial untuk melakukannya, serta kesiapan untuk mengalokasikan dana tersebut guna memenuhi kebutuhannya.

Dari sudut pandang tersebut, pasar bukan hanya sebatas tempat transaksi, tetapi juga mencerminkan hubungan ekonomi dan sosial yang dinamis antara pihak-pihak yang terlibat.

Peran serta Fungsi dari Pasar

Pasar memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, karena memudahkan masyarakat dalam memperoleh barang yang dibutuhkan kapan saja. 

Di pasar, tersedia berbagai macam produk, mulai dari makanan, barang elektronik, jasa, hingga pakaian. Selain sebagai pusat perdagangan, pasar juga menjalankan fungsi utama sebagai jalur distribusi barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Peran pasar tidak hanya dirasakan oleh pelaku usaha maupun pembeli, tetapi juga memiliki dampak besar bagi kestabilan ekonomi suatu negara. 

Hal ini dikarenakan pasar menjadi salah satu pilar utama dalam roda perekonomian nasional. Berikut ini beberapa peran penting pasar dalam berbagai aspek:

Peran Pasar untuk Produsen

Pasar memberikan ruang bagi produsen untuk menjual hasil produksinya dan memperkenalkan barang baru kepada konsumen. 

Selain itu, pasar juga menjadi tempat produsen mendapatkan barang atau jasa yang mereka perlukan dalam proses produksi.

Peran Pasar untuk Konsumen

Bagi konsumen, pasar memberikan kemudahan dalam memperoleh produk atau jasa yang mereka perlukan. Semakin luas jaringan pasar, semakin mudah pula masyarakat menjangkau berbagai kebutuhan mereka.

Peran Pasar dalam Pembangunan

Pasar berkontribusi terhadap kelancaran proses pembangunan dengan menyediakan barang dan jasa yang mendukung kegiatan konstruksi atau infrastruktur. 

Lebih dari itu, pasar menjadi sumber penerimaan negara melalui pajak dan retribusi, yang digunakan untuk membiayai berbagai proyek pembangunan. Contohnya seperti pasar bahan bangunan yang menyediakan material penting.

Peran Pasar dalam Pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM)

Kegiatan ekonomi yang berlangsung di pasar menciptakan kebutuhan akan tenaga kerja. Semakin besar skala pasar, maka semakin banyak pula SDM yang terserap. 

Hal ini secara langsung membantu mengurangi tingkat pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja.

Di dalam pasar, produsen bisa memasarkan produk mereka baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, pasar juga memiliki beberapa fungsi penting lainnya, di antaranya:

Sebagai Tempat Pembentukan Harga

Pasar menjadi lokasi utama terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Harga suatu produk terbentuk dari proses tawar-menawar hingga tercapai kesepakatan kedua belah pihak. 

Dari proses inilah muncul nilai jual yang sesuai bagi keduanya, sehingga pasar turut berperan sebagai tempat terbentuknya harga barang dan jasa.

Sebagai Sarana Promosi Produk

Pasar juga berfungsi sebagai tempat mengenalkan produk kepada masyarakat luas. Melalui promosi, penjual dapat memberikan informasi seputar manfaat, kelebihan, dan kegunaan produk. 

Cara promosi pun kini lebih mudah dilakukan, misalnya melalui brosur, spanduk, dan berbagai media lain yang menarik perhatian konsumen.

Sebagai Jalur Distribusi

Pasar mendukung kelancaran aliran produk dari produsen ke tangan pembeli. Dengan begitu, produsen bisa menjalin hubungan baik dengan konsumen dan memastikan produknya sampai dengan tepat.

Sebagai Penentu Nilai (Set Value)

Pasar membantu menetapkan nilai suatu barang berdasarkan dinamika penawaran dan permintaan. Oleh karena itu, pasar menjadi salah satu instrumen utama dalam menggerakkan ekonomi negara.

Sebagai Pengatur Produksi

Faktor produksi yang ada dalam pasar mendorong pelaku usaha untuk menghasilkan barang secara lebih efisien, sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar.

Sebagai Alat Penjatahan (Rationing)

Pasar juga dapat digunakan untuk mengatur distribusi barang, terutama ketika stok terbatas, sehingga barang dapat dibagikan secara adil.

Sebagai Penjaga dan Perencana Kebutuhan Masa Depan

Pasar tidak hanya menyediakan kebutuhan saat ini, tetapi juga mendukung persiapan untuk memenuhi kebutuhan yang akan datang melalui ketersediaan produk dan perputaran barang yang terus berlangsung.

Selain fungsi-fungsi di atas, pasar juga menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat secara luas. Di sana, kita bisa menemukan berbagai jenis barang dan jasa yang ditawarkan dengan harga yang relatif terjangkau. 

Mulai dari makanan ringan, jajanan khas tradisional maupun modern seperti lemper isi, risol, kue apem, hingga bolu kukus.

Tak hanya itu, pasar juga menjadi tempat terbaik untuk membeli keperluan rumah tangga lainnya, seperti peralatan dapur, barang elektronik kecil, dan perlengkapan harian seperti timbangan, lampu, payung, rice cooker, hingga oven.

Yang tak kalah penting, pasar juga merupakan sumber utama untuk memenuhi kebutuhan pokok, termasuk beras, minyak goreng, garam, gula, telur, penyedap rasa, dan berbagai kebutuhan dapur lainnya.

Di sisi lain, pasar juga menyajikan beragam pilihan sayuran dan buah-buahan, bahkan dari daerah lain. Jadi, apabila suatu jenis sayur tidak tersedia di wilayah tempat tinggal Anda, pasar menjadi solusi tepat untuk tetap bisa mendapatkannya.

Ciri-ciri dari Pasar

Sebuah tempat dapat disebut sebagai pasar apabila menjadi lokasi berlangsungnya aktivitas jual beli barang atau jasa. Ada beberapa karakteristik yang menandai suatu tempat sebagai pasar. Berikut adalah ciri-ciri utamanya:

Adanya Penjual dan Pembeli

Di dalam pasar, selalu terdapat pihak yang menawarkan produk atau jasa, yaitu para penjual, serta individu yang membutuhkan dan berniat membeli, yaitu para pembeli. Kehadiran kedua pihak ini merupakan komponen utama dalam kegiatan pasar.

Tersedianya Beragam Barang dan Jasa

Pasar berfungsi sebagai pusat pemenuhan kebutuhan masyarakat. Di sana, tersedia berbagai pilihan produk dengan jenis, merek, ukuran, dan warna yang beragam, baik dalam bentuk barang fisik maupun layanan atau jasa.

Adanya Proses Tawar-Menawar

Salah satu ciri khas pasar adalah adanya interaksi tawar-menawar antara penjual dan pembeli. Jika harga yang ditawarkan tidak sesuai harapan, pembeli dapat melakukan negosiasi harga. 

Yang terpenting, proses ini dilakukan secara wajar hingga tercapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Pasar dikenal sebagai tempat terpenuhinya berbagai kebutuhan pokok, produk elektronik, dan berbagai barang lainnya.

Jenis-jenis Pasar

Setiap daerah memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga jenis pasar pun beragam untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut. 

Klasifikasi pasar dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti aktivitas yang dilakukan, cara bertransaksi, jenis barang yang diperjualbelikan, serta waktu operasionalnya. Berikut ini adalah penjabaran lengkap mengenai berbagai jenis pasar:

1. Klasifikasi Pasar Berdasarkan Aktivitasnya

a. Pasar Fisik (Nyata)

Pasar fisik merujuk pada tempat di mana proses jual beli barang berlangsung secara langsung dan nyata. Konsumen dapat melihat dan memilih barang secara langsung. Contoh dari jenis pasar ini termasuk pasar tradisional maupun pasar swalayan.

b. Pasar Non-Fisik (Abstrak)

Berbeda dengan pasar nyata, pasar non-fisik tidak mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung. Transaksi dilakukan melalui media elektronik atau dokumen perdagangan. 

Contoh pasar ini antara lain adalah pasar online, bursa saham, pasar valuta asing, serta pasar modal.

2. Klasifikasi Pasar Berdasarkan Sistem Transaksi

a. Pasar Tradisional

Pasar jenis ini memungkinkan interaksi langsung antara pembeli dan penjual. Biasanya, barang yang dijual berupa kebutuhan pokok sehari-hari. Ciri khas dari pasar tradisional antara lain:

  • Pengelolaan dilakukan oleh pemerintah daerah
  • Harga barang dapat dinegosiasikan
  • Tersedianya berbagai macam barang dalam satu lokasi
  • Mayoritas produk merupakan hasil produksi lokal

b. Pasar Modern

Pasar modern menerapkan sistem transaksi yang lebih tertata dengan harga tetap yang sudah tertera pada label atau barcode. Penjual dan pembeli tidak selalu berinteraksi langsung karena pembeli dapat memilih barang sendiri. 

Lokasi pasar modern umumnya berada dalam gedung seperti pusat perbelanjaan atau toko swalayan. 

Produk yang dijual bervariasi, mulai dari barang elektronik, makanan segar, hingga produk tahan lama lainnya. Contoh pasar ini termasuk supermarket, minimarket, dan hypermarket.

3. Klasifikasi Pasar Berdasarkan Jenis Barang yang Diperjualbelikan

a. Pasar Barang Konsumsi

Pasar ini menyediakan barang-barang yang dikonsumsi langsung oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Produk yang dijual biasanya meliputi makanan pokok seperti sayur, buah, ikan, dan daging. 

Beberapa pasar khusus hanya menjual satu jenis produk, misalnya pasar ikan atau pasar ternak.

b. Pasar Faktor Produksi

Jenis pasar ini lebih fokus pada transaksi barang-barang yang berkaitan dengan proses produksi. Contohnya adalah pasar tenaga kerja, pasar peralatan produksi seperti mesin, serta pasar alat berat dan bahan baku industri.

4. Klasifikasi Pasar Berdasarkan Waktu Operasional

a. Pasar Harian

Pasar ini buka setiap hari dan biasanya menjual kebutuhan pokok masyarakat. Aktivitas jual beli berlangsung secara rutin setiap hari.

b. Pasar Mingguan

Pasar yang hanya beroperasi sekali dalam seminggu dan umumnya terdapat di wilayah pedesaan. Produk yang dijual bisa mencakup barang harian hingga hewan ternak.

c. Pasar Bulanan

Pasar ini hanya buka satu kali dalam sebulan dan biasanya berada di daerah tertentu. Jenis pasar ini melayani pembeli yang ingin mendapatkan barang khusus yang bisa dijual kembali.

d. Pasar Temporer

Pasar jenis ini bersifat musiman atau hanya berlangsung pada momen tertentu saja, seperti saat ada perayaan atau acara khusus. Contoh nyatanya adalah bazar yang sering diadakan menjelang hari raya atau event besar lainnya.

5. Pengelompokan Pasar Berdasarkan Luasnya Distribusi

a. Pasar Wilayah (Daerah)

Jenis pasar ini melayani kegiatan jual beli yang terbatas pada satu wilayah tertentu, di mana produk yang diperjualbelikan juga berasal dari wilayah tersebut. 

Dengan kata lain, pasar ini hanya melibatkan transaksi dalam lingkup regional, tanpa mencakup area di luar daerah tersebut.

b. Pasar Kota (Lokal)

Pasar kota beroperasi dalam lingkup satu kota, dengan transaksi barang yang diproduksi dan dikonsumsi di kota yang sama. Pasar lokal bertugas mengatur kebutuhan dan penawaran barang-barang untuk penduduk kota setempat.

c. Pasar Domestik (Nasional)

Pasar nasional mencakup seluruh wilayah dalam suatu negara. Di pasar ini, produk dipasarkan dari dan untuk berbagai daerah di dalam negeri. 

Ruang lingkupnya lebih luas dibandingkan pasar lokal, karena mencakup permintaan dan penawaran antarwilayah dalam satu negara.

d. Pasar Global (Internasional)

Pasar internasional menjangkau berbagai negara, mempertemukan penjual dan pembeli dari seluruh penjuru dunia. Barang yang diperjualbelikan di pasar ini bisa berasal dari satu negara dan dikonsumsi di negara lain. 

Sebagai contoh, pasar kopi internasional di Santos, Brasil, menjadi pusat perdagangan kopi dunia.

6. Pengelompokan Pasar Berdasarkan Jenis Barang yang Diperdagangkan

a. Pasar Serba Ada (Umum)

Pasar umum merupakan tempat di mana berbagai jenis barang dijual, mulai dari kebutuhan pokok hingga barang-barang nonkonsumsi. Barang-barang di pasar umum dapat dikelompokkan sebagai berikut:

  • Kelompok A: Barang bernilai tinggi seperti logam mulia, permata, dan tekstil premium.
  • Kelompok B: Aneka produk seperti pakaian, batik, kerajinan tangan, alat rumah tangga, plastik, obat-obatan, dan kebutuhan dapur lainnya.
  • Kelompok C: Komoditas pangan seperti beras, jagung, tepung, gula, minyak, teh, kopi, buah-buahan, dan jajanan pasar.
  • Kelompok D: Barang-barang unik seperti bunga, anyaman, barang bekas (pakaian, alat elektronik, perlengkapan rumah), serta hasil kerajinan tanah liat seperti gerabah.

b. Pasar Tertentu (Khusus)

Pasar khusus dirancang untuk memperjualbelikan satu jenis barang saja. Contohnya termasuk pasar ternak, pasar bunga, pasar sepeda, dan pasar loak. Klasifikasi pasar khusus dapat dibagi sebagai berikut:

  • Golongan A: Fokus pada penjualan ternak, kendaraan bermotor, dan sepeda.
  • Golongan B: Menyediakan barang-barang seperti tanaman hias, bahan bangunan, hasil pertanian, dan perabot rumah tangga.

c. Pasar Sampingan (Tempel)

Pasar tempel biasanya tumbuh di sekitar pasar resmi, namun tidak secara langsung dikelola atau difasilitasi oleh pemerintah daerah. 

Meski demikian, pasar ini tetap menjalankan fungsi sebagai tempat distribusi barang dalam skala terbatas dan memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitarnya.

Sebagai penutup, pengertian pasar merujuk pada tempat atau sarana terjadinya proses jual beli antara penjual dan pembeli untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index