JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia dengan program-program edukasi yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat.
Sepanjang tahun ini, OJK telah melaksanakan 6.099 kegiatan edukasi keuangan yang berhasil menjangkau 9,34 juta peserta di seluruh wilayah Indonesia.
Langkah ini menunjukkan komitmen OJK untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan, sekaligus memperluas akses masyarakat ke sistem keuangan yang aman, transparan, dan terjangkau.
Dengan jangkauan yang luas, OJK berupaya menyiapkan masyarakat untuk mengambil keputusan keuangan yang lebih cerdas dan terinformasi.
Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN)
Selain kegiatan edukasi rutin, OJK juga mengimplementasikan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN). Program ini merupakan sinergi dan kolaborasi OJK dengan seluruh pelaku usaha jasa keuangan di Indonesia.
Hingga saat ini, GENCARKAN telah melaksanakan 55.941 program yang berhasil menjangkau lebih dari 280 juta peserta, melalui kegiatan offline, online, dan publikasi digital.
Gerakan ini bertujuan menumbuhkan budaya literasi keuangan di masyarakat, sekaligus meningkatkan pemahaman tentang produk-produk keuangan seperti tabungan, asuransi, investasi, dan kredit.
OJK menekankan pentingnya edukasi yang berkelanjutan agar masyarakat dapat memanfaatkan layanan keuangan secara optimal dan bertanggung jawab.
Edukasi Khusus Pekerja Migran dan Aparat TNI
Sebagai bentuk perluasan akses edukasi, OJK bersama Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan Bank Indonesia menerbitkan Buku Saku Literasi Keuangan bagi Pekerja Migran.
Buku ini memberikan panduan praktis agar pekerja migran dapat mengelola keuangan dengan aman, menabung, serta merencanakan masa depan mereka secara lebih baik.
Selain itu, OJK juga menyelenggarakan kegiatan edukasi keuangan untuk jajaran prajurit TNI Kodam 12 Tanjungpura. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman keuangan bagi personel TNI, sehingga mereka mampu mengelola pendapatan dengan lebih efektif dan memanfaatkan layanan keuangan resmi.
Pendekatan ini menunjukkan OJK tidak hanya menargetkan masyarakat umum, tetapi juga kelompok profesional dan aparat negara yang memiliki peran strategis dalam ekonomi.
Pelatihan Kapasitas dan Kolaborasi Institusi
OJK turut serta dalam Pelatihan dan Pengembangan Kapasitas Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pusat 2025, yang diselenggarakan bersama pengurus Persit Kartika Chandra Kirana dan Dharma Wanita Persatuan Pusat.
Kegiatan ini menggabungkan literasi keuangan dengan pengembangan kapasitas anggota organisasi, sehingga perempuan yang terlibat mampu mengelola keuangan keluarga dan mendukung kesejahteraan masyarakat secara luas.
Kolaborasi ini menjadi contoh keberhasilan OJK dalam membangun jaringan edukasi keuangan yang melibatkan berbagai institusi.
Dengan pendekatan yang terintegrasi, OJK dapat memastikan program literasi keuangan menjangkau semua lapisan masyarakat, dari pekerja migran, aparat negara, hingga kelompok perempuan yang aktif di organisasi sosial.
Dengan berbagai strategi edukasi yang komprehensif, OJK berharap masyarakat semakin percaya diri dalam mengelola keuangan mereka, memahami hak dan kewajiban sebagai pengguna jasa keuangan, serta mampu mengambil keputusan yang tepat untuk masa depan.
Program ini juga diharapkan mampu mendorong inklusi keuangan yang lebih luas, sehingga lebih banyak masyarakat Indonesia memperoleh manfaat dari sistem keuangan formal secara aman, transparan, dan berkelanjutan.