JAKARTA - Manajemen Wings Air memberikan penjelasan resmi terkait informasi tiket rute Kualanamu (KNO) – Rembele (TXE) yang sempat beredar dengan harga mencapai Rp5 juta.
Maskapai menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar karena penerbangan menuju Bandara Rembele saat ini bukan layanan reguler, melainkan penerbangan charter atau tidak berjadwal.
Corporate Communications Strategic Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, menuturkan bahwa masyarakat tidak dapat membeli tiket secara perorangan melalui aplikasi resmi, website, maupun agen perjalanan.
Hal ini berlaku untuk rute Rembele-Kualanamu maupun sebaliknya. Maskapai menekankan, tiket seharga Rp5 juta yang beredar bukan berasal dari penjualan resmi Wings Air.
“Penerbangan reguler terakhir ke Bandara Rembele berlangsung pada Juni 2023. Sejak saat itu, kami tidak lagi mengoperasikan layanan berjadwal ke daerah berhawa sejuk tersebut. Jika masyarakat melihat pesawat Wings Air mendarat di Rembele, itu adalah penerbangan charter, bukan penerbangan reguler,” jelas Danang.
Layanan Charter dan Peraturan Resmi
Penerbangan charter berbeda dengan layanan reguler karena tiket hanya tersedia melalui penyelenggara khusus dan tidak dijual secara umum. Wings Air menegaskan seluruh operasional penerbangan charter tetap mengikuti regulasi Kementerian Perhubungan.
Maskapai tidak diperkenankan menjual tiket charter melalui jalur resmi niaga berjadwal, sehingga harga tiket yang muncul di pasar bisa berbeda jauh dan terkadang lebih tinggi dibanding layanan reguler.
Pihak Wings Air menekankan masyarakat harus berhati-hati terhadap informasi tiket yang beredar di luar kanal resmi agar tidak terjadi kebingungan atau salah persepsi.
Danang menambahkan, penerbangan charter biasanya digunakan untuk kebutuhan khusus, seperti evakuasi pasca bencana, perjalanan instansi, atau kegiatan komunitas tertentu. Oleh karena itu, harga tiket bisa bervariasi tergantung penyedia layanan dan kebutuhan operasional.
Penerbangan Reguler Akan Kembali Dibuka
Untuk memberikan layanan yang lebih mudah diakses masyarakat, Wings Air berencana membuka kembali penerbangan resmi Rembele-Kualanamu mulai 15 Desember 2025.
Tiket untuk layanan reguler ini ditawarkan dengan tarif sekitar Rp1,3 hingga Rp1,4 juta. Dengan pembukaan layanan reguler ini, masyarakat dapat membeli tiket secara langsung melalui aplikasi Book Cabin, website resmi Wings Air, atau agen perjalanan resmi.
Maskapai berharap pembukaan layanan reguler dapat memudahkan mobilitas masyarakat yang ingin berkunjung ke wilayah Rembele, baik untuk keperluan pribadi, wisata, maupun bisnis.
Hal ini sekaligus menegaskan komitmen Wings Air dalam menghadirkan layanan penerbangan yang aman, terjangkau, dan transparan bagi seluruh pengguna.
Kewaspadaan Terhadap Informasi Tidak Resmi
Manajemen Wings Air mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan kanal resmi dalam membeli tiket agar terhindar dari kesalahan informasi, harga yang tidak wajar, atau risiko ketidaktersediaan layanan. Dengan cara ini, penumpang dapat memastikan keamanan transaksi serta kenyamanan perjalanan.
Danang menekankan, meski beberapa pihak menawarkan tiket charter, masyarakat sebaiknya tidak membeli melalui jalur tidak resmi karena maskapai tidak bertanggung jawab atas transaksi yang dilakukan di luar kanal resmi. Setiap penerbangan charter memiliki mekanisme dan aturan tersendiri yang berbeda dari penerbangan berjadwal.
Selain itu, Wings Air menegaskan semua operasional penerbangan mengikuti protokol keselamatan dan standar regulasi yang berlaku, termasuk prosedur terkait bandara, pesawat, dan layanan di dalam pesawat.
Maskapai berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang melalui layanan resmi, sehingga keamanan dan kenyamanan perjalanan tetap menjadi prioritas utama.
Dengan klarifikasi ini, Wings Air berharap masyarakat memahami perbedaan antara layanan charter dan penerbangan reguler, sekaligus mengantisipasi informasi keliru yang dapat menimbulkan kebingungan.
Pembukaan kembali penerbangan resmi Rembele-Kualanamu diharapkan memberikan alternatif perjalanan yang lebih terjangkau dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.