JAKARTA - Kadar kolesterol yang tinggi sering kali menjadi peringatan pertama dari dokter untuk memperhatikan gaya hidup.
Biasanya, perubahan pola makan, olahraga rutin, dan penurunan berat badan menjadi langkah awal sebelum obat diresepkan. Salah satu minuman yang sederhana namun bermanfaat dalam pengelolaan kolesterol adalah teh.
Teh hijau dikenal kaya akan antioksidan bernama katekin yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol LDL maupun kolesterol total, baik pada orang dengan berat badan berlebih, obesitas, maupun mereka yang memiliki berat badan normal.
Selain katekin, teh hijau juga mengandung polifenol, antioksidan lain yang dikaitkan dengan penurunan kadar LDL.
Meski memiliki manfaat, konsumsi teh hijau berlebihan dapat menimbulkan efek samping seperti mual, sembelit, gangguan pencernaan, bahkan tekanan darah tinggi. Kandungan kafein di dalamnya juga bisa memicu insomnia atau rasa gelisah.
Selain itu, teh hijau dapat berinteraksi dengan obat tertentu, sehingga konsultasi dengan dokter atau apoteker sangat disarankan sebelum menjadikannya bagian dari strategi pengelolaan kolesterol.
Teh Jahe dan Efeknya pada Lemak Darah
Selain teh hijau, teh jahe juga memiliki potensi mendukung kesehatan jantung. Akar jahe dikenal dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida, jenis lemak yang bisa menumpuk di arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Secangkir teh jahe umumnya aman diminum, namun beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan seperti heartburn atau gangguan pencernaan.
Seperti halnya teh hijau, teh jahe juga dapat berinteraksi dengan obat tertentu. Konsultasi dengan tenaga medis tetap diperlukan sebelum menjadikan teh jahe sebagai bagian dari strategi pengelolaan kolesterol.
Dengan tambahan rutin dalam pola makan, teh jahe dapat menjadi langkah kecil namun berarti untuk menjaga kadar lemak darah tetap sehat.
Teh Hitam dan Oolong dalam Pengelolaan Kolesterol
Teh hitam melalui proses pengolahan khusus memiliki aroma dan rasa khas, serta senyawa theaflavin yang memiliki potensi menurunkan kolesterol.
Penelitian menunjukkan hasil yang bervariasi; beberapa studi menemukan penurunan kolesterol total dan LDL, sementara yang lain tidak menemukan perubahan signifikan. Meski demikian, tinjauan sistematis mengindikasikan bahwa teh hitam dapat menurunkan kadar LDL, terutama pada orang dengan risiko kardiovaskular tinggi.
Sementara itu, teh oolong memiliki proses pengolahan unik yang memberi cita rasa di antara teh hijau dan hitam. Konsumsi teh oolong selama enam minggu dilaporkan dapat menurunkan kadar kolesterol total.
Mekanismenya diduga melalui penghambatan enzim pancreatic lipase, yang mengurangi metabolisme lemak dan ester kolesterol menjadi bentuk yang beredar dalam darah. Dengan demikian, kadar kolesterol dapat ikut menurun.
Tips Memanfaatkan Teh dalam Pola Hidup Sehat
Menambahkan beberapa cangkir teh ke dalam rutinitas harian dapat menjadi langkah pencegahan atau pengelolaan kolesterol. Penting untuk memperhatikan cara penyajian; hindari menambahkan susu tinggi lemak, krim, atau alkohol berlebihan karena dapat meningkatkan kadar trigliserida dan LDL.
Minuman bersoda dan makanan tinggi gula juga sebaiknya dibatasi karena dapat memperburuk kadar kolesterol.
Dengan kombinasi teh sebagai minuman harian, pola makan sehat, olahraga, dan pengawasan medis, langkah kecil ini dapat berdampak signifikan bagi kesehatan jantung dan metabolisme tubuh.
Memilih teh yang tepat sesuai kebutuhan dan membatasi konsumsi tambahan yang tinggi lemak atau gula akan membantu menurunkan risiko penyakit jantung di masa depan.