JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kedatangan emiten baru, yakni PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO).
Perusahaan pengolahan sarang burung walet ini resmi mencatatkan sahamnya melalui aksi korporasi penawaran umum saham perdana (IPO) pada Senin.
IPO ini menjadi momentum penting bagi RLCO untuk memperkuat modal kerja, menambah kapasitas produksi, dan menembus pasar ekspor baru. Dengan langkah ini, perusahaan optimistis dapat meningkatkan kinerja keuangan di tahun mendatang.
Target Laba dan Pendapatan RLCO di 2026
Direktur Keuangan RLCO, Dwiadi Prastian Hadi, menyampaikan bahwa perusahaan membidik laba bersih sekitar Rp 40 miliar pada tahun 2026. Target tersebut lebih tinggi dibandingkan perkiraan laba tahun 2025 yang berada di kisaran Rp 30 miliar.
Sementara itu, RLCO juga menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga Rp 700 miliar pada 2026, naik dari estimasi pendapatan tahun 2025 yang berada di kisaran Rp 600 miliar.
Kenaikan target kinerja fundamental tersebut sejalan dengan peningkatan tingkat utilitas pabrik milik perusahaan usai IPO, di mana utilisasi saat ini belum sampai 50% dan diharapkan meningkat di atas 60%, sehingga kemampuan laba dapat meningkat.
Strategi Ekspansi Pasar Internasional RLCO
Direktur Utama RLCO, Edwin Pranata, menambahkan strategi untuk mencapai target kinerja tersebut salah satunya dengan membuka pasar baru seperti Vietnam, Thailand, dan Amerika Serikat. Produk yang dipasarkan di negara-negara tersebut berupa produk olahan sarang burung walet.
“Sekarang kita sedang mengawali untuk mengenalkan produk dengan merek yang nanti akan dipasarkan perseroan di luar, sehingga tidak hanya lagi bergantung pada ekspor bahan mentah. Itu akan menjadi tema besar di tahun 2026,” ujar Edwin.
Ekspor produk olahan akan dimulai pada kuartal IV-2025 ke Vietnam, kuartal II-2026 ke Thailand, dan kuartal IV-2026 ke Amerika Serikat, dengan rencana menambah pasar ekspor ke negara Asia Tenggara lainnya seperti Filipina.
Dengan bertambahnya cakupan pasar ekspor, kontribusi pendapatan dari ekspor diperkirakan akan menembus lebih dari 80% terhadap total pendapatan perusahaan di 2026.
Pemanfaatan Dana IPO untuk Pertumbuhan
Sebelumnya, dengan menawarkan maksimal 625 juta saham, RLCO memperoleh dana segar Rp 105 miliar. Jumlah yang ditawarkan setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor.
Sekitar 56,33% dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya IPO akan digunakan RLCO untuk pemenuhan modal kerja, terutama pembelian bahan baku sarang burung walet, sedangkan 43,67% akan disetorkan RLCO kepada PT Realfood Winta Asia dalam bentuk penyertaan modal yang digunakan untuk pembelian bahan baku serupa.
Langkah ini memastikan pasokan bahan baku tetap terjaga dan mendukung produksi olahan sarang burung walet dalam skala lebih besar, sekaligus meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi operasional perusahaan.
Prospek Pertumbuhan Jangka Panjang RLCO
Dengan peningkatan kapasitas produksi dan ekspansi pasar internasional, RLCO optimistis pertumbuhan laba dan pendapatan dapat tercapai sesuai target.
Strategi perusahaan menekankan diversifikasi pasar dan produk olahan, sehingga tidak hanya bergantung pada ekspor bahan mentah. Selain itu, penguatan merek produk untuk pasar internasional menjadi fokus penting pada 2026, yang diharapkan meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk.
Pendekatan ini memungkinkan RLCO untuk memperkuat posisi di industri sarang burung walet global dan menarik lebih banyak konsumen.
Kesimpulan: IPO Dorong Kinerja dan Ekspansi RLCO
Pencatatan saham RLCO di BEI dan hasil IPO menjadi langkah strategis bagi perusahaan untuk mendukung pertumbuhan finansial dan ekspansi pasar. Target laba Rp 40 miliar dan pendapatan Rp 700 miliar pada 2026 mencerminkan optimisme manajemen terhadap prospek industri sarang burung walet.
Ekspansi pasar internasional, peningkatan kapasitas produksi, dan pemanfaatan dana IPO untuk modal kerja menjadi faktor kunci keberhasilan strategi perusahaan. Dengan rencana ini, RLCO siap memaksimalkan peluang bisnis, meningkatkan nilai perusahaan, dan memperkuat kehadiran di pasar global.