JAKARTA - PT Astra International Tbk (ASII) memanfaatkan momentum pameran otomotif seperti GJAW, AAF, dan event akhir tahun untuk meningkatkan minat beli konsumen.
Langkah ini diambil menyusul penurunan target penjualan mobil nasional oleh Gaikindo awal Desember 2025 menjadi sekitar 780.000 unit dari proyeksi awal 850.000–900.000 unit.
Hingga Oktober 2025, penjualan mobil nasional turun 11% menjadi 636.000 unit.
Penurunan ini terutama terjadi pada segmen entry-level seperti LCGC, sehingga pangsa pasar Astra ikut terdampak, turun dari 56% menjadi 53% karena kontribusi Daihatsu menurun, meski Toyota tetap relatif solid.
Efek Pameran Otomotif Terhadap Transaksi
Meski tekanan makro cukup besar, pameran otomotif masih memberi ruang bagi peningkatan transaksi menjelang akhir tahun.
Head of Corporate Investor Relation Astra International, Tira Ardianti, mengatakan, “Pameran seperti GJAW, AAF, dan event sejenis memang bisa menarik minat, memancing SPK, dan meningkatkan transaksi di akhir tahun.
Namun efeknya cenderung sementara, terutama jika latar belakang ekonomi dan daya beli konsumen masih melemah.”
Pameran menjadi sarana strategis untuk menampilkan produk baru, promosi, serta mengedukasi konsumen tentang opsi kendaraan, termasuk mobil hybrid atau electric. Walaupun efeknya bersifat temporer, strategi ini penting untuk menjaga visibilitas merek dan minat beli konsumen di tengah pasar yang menurun.
Kinerja Penjualan Astra Periode Januari–Oktober 2025
Astra mencatat tren pemulihan secara bulanan. Pada Oktober 2025, penjualan mobil Astra mencapai 34.888 unit, naik 4% dibanding bulan sebelumnya. Kinerja ini ditopang oleh Toyota dan Lexus sebanyak 20.613 unit, Daihatsu 11.743 unit, Isuzu 2.402 unit, dan UD Trucks 90 unit.
Secara kumulatif, periode Januari–Oktober 2025 penjualan Astra mencapai 332.386 unit, turun 17% dibanding 401.398 unit pada periode sama tahun lalu.
Pangsa pasar Astra berada di level 52%, sementara pangsa pasar LCGC masih kokoh di angka 74%.
Strategi Akhir Tahun dan Peluang 2026
Menjelang penutupan tahun, Tira menegaskan penjualan Astra masih mengikuti tren pelemahan pasar nasional.
“Pasar mobil nasional akan lebih rendah dari tahun lalu, termasuk Astra juga akan mengalami penurunan penjualan tahun ini. Gaikindo juga sudah merevisi target untuk tahun ini,” jelasnya.
Perseroan tidak menetapkan target volume penjualan internal, namun tetap fokus pada sasaran pangsa pasar sekitar 50%.
Untuk memaksimalkan penjualan Desember, Astra memanfaatkan rangkaian pameran otomotif dan promosi akhir tahun, termasuk dukungan ekosistem grup seperti pembiayaan, layanan purna jual, dan penjualan mobil bekas.
Tira menilai peluang pemulihan lebih kuat akan terbuka pada 2026.
“Kalau kondisi makro ekonomi membaik, inflasi terkendali, suku bunga stabil atau menurun, daya beli naik, dan kami konsisten dengan strategi produk baik ICE maupun HEV/BEV, kami yakin ada peluang pertumbuhan moderat tahun depan,” pungkasnya.
Pameran dan Promosi Jadi Kunci Astra
Strategi Astra mengandalkan pameran otomotif dan promosi akhir tahun sebagai langkah mitigasi terhadap pelemahan pasar.
Meski efek transaksi bersifat sementara, pendekatan ini menjaga minat konsumen, memperkuat merek, dan memaksimalkan kontribusi penjualan di kuartal akhir.
Dukungan ekosistem bisnis grup, fokus pada pangsa pasar, dan persiapan produk baru menjadi kunci agar Astra tetap kompetitif.
Jika kondisi ekonomi membaik, kombinasi strategi ini dapat membuka peluang pertumbuhan moderat dan memulihkan tren penjualan pada tahun depan.