JAKARTA - Perubahan besar tengah melanda industri pariwisata global, termasuk Indonesia. Era digital membawa cara baru dalam merencanakan perjalanan, memilih destinasi, hingga menikmati pengalaman wisata.
Menyadari pentingnya beradaptasi dengan perubahan tersebut, Swiss German University (SGU) bersama Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Tangerang Selatan mengambil langkah strategis dengan menggelar World Tourism Day 2025 bertema “Indonesia Smart Destination: Shaping the Future of Travel.”
Diselenggarakan di Serpong, Tangerang, pada Senin6, Oktober 2025, acara ini menjadi ruang pertemuan lintas sektor. Pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan media nasional hadir dalam satu panggung dialog terbuka, membahas arah baru pariwisata Indonesia di tengah gelombang transformasi digital.
Dunia Pendidikan Hadirkan Solusi Masa Depan
Dalam sambutannya, Rektor SGU, Samuel P. Kusumocahyo, menegaskan bahwa transformasi digital tidak sekadar tren sesaat, tetapi keniscayaan yang harus dihadapi semua pihak, termasuk dunia pendidikan. Ia menilai, lembaga pendidikan memiliki peran strategis dalam membentuk sumber daya manusia yang siap bersaing secara global.
“World Tourism Day bukan hanya perayaan, tetapi momentum refleksi dan kolaborasi. SGU menghadirkan ruang di mana mahasiswa, profesional, dan pemangku kepentingan dapat bersama-sama mencari solusi inovatif bagi masa depan pariwisata Indonesia,” ujar Samuel.
Ia juga menekankan bahwa generasi muda memiliki peran sentral dalam menciptakan destinasi wisata pintar yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Oleh karena itu, SGU tak hanya menghadirkan seminar, tetapi juga kompetisi video pendek untuk pelajar SMA.
Tujuannya adalah menumbuhkan kreativitas sekaligus meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap perkembangan pariwisata berbasis teknologi.
Melalui karya-karya inovatif, para peserta diajak untuk membayangkan kembali masa depan pariwisata Indonesia—bukan sebagai penonton, tetapi sebagai pencipta dan penggerak perubahan.
Mencetak SDM Unggul Lewat Pendidikan Berbasis Industri
Komitmen SGU dalam mendukung transformasi digital pariwisata tercermin dari visi besarnya: mencetak lulusan yang berdaya saing global. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah menghadirkan program double degree serta pengalaman kerja magang di luar negeri.
“SGU memiliki visi untuk mencetak lulusan yang berdaya saing global melalui program double degree dan pengalaman kerja magang di luar negeri,” kata Samuel.
Beberapa program studi unggulan yang ditawarkan, seperti Hotel & Tourism Management dan International Culinary Business, dirancang secara khusus untuk menjawab kebutuhan industri pariwisata yang semakin dinamis.
Kurikulum dan metode pembelajarannya terus diperbarui agar selaras dengan tantangan digitalisasi, termasuk pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan destinasi, pemasaran wisata, dan pengalaman pelanggan.
Kolaborasi Menjadi Kunci Sukses
Kegiatan World Tourism Day 2025 di Tangerang Selatan ini dihadiri lebih dari 100 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa, pelaku usaha, praktisi pariwisata, dan masyarakat umum. Kehadiran mereka menunjukkan semangat kolaboratif dalam menghadapi masa depan industri pariwisata yang menuntut adaptasi tinggi terhadap teknologi.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga wadah untuk menyalakan ide-ide baru, memperluas jejaring, dan merumuskan strategi bersama agar industri pariwisata Indonesia mampu bersaing di pasar global.
SGU percaya bahwa keberhasilan pariwisata masa depan tidak hanya bergantung pada kekayaan alam dan budaya, tetapi juga pada kemampuan seluruh ekosistemnya untuk bertransformasi secara digital.
Pariwisata yang tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi akan tertinggal, sedangkan mereka yang adaptif akan menjadi pemimpin di era baru ini.
Kemitraan Internasional Perkuat Daya Saing
Salah satu sorotan penting dari acara ini adalah kehadiran CEO International Management Institute (IMI) Swiss, Iulian Virlan. Kehadiran tokoh internasional ini menandakan eratnya hubungan antara SGU dan IMI Swiss yang telah lama terjalin sebagai mitra universitas dalam program double degree.
Kolaborasi ini memungkinkan mahasiswa SGU di program studi Hotel & Tourism Management dan International Culinary Business mendapatkan pengalaman belajar langsung di luar negeri. Mereka tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengenal praktik terbaik industri pariwisata global.
Kerja sama semacam ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kualitas pendidikan sekaligus membuka jalan bagi lulusan Indonesia bersaing di pasar internasional. Kehadiran mitra global juga memperluas wawasan mahasiswa tentang tren dan inovasi terbaru dalam dunia pariwisata digital.
Pariwisata di Era Digital: Antara Peluang dan Tantangan
Transformasi digital membawa dua sisi bagi industri pariwisata. Di satu sisi, teknologi menciptakan peluang baru dalam pemasaran, pelayanan, dan pengelolaan destinasi.
Wisatawan kini dapat merencanakan perjalanan hanya dengan beberapa klik melalui aplikasi, sementara pelaku industri bisa memanfaatkan analitik data untuk memahami kebutuhan pasar lebih dalam.
Namun di sisi lain, digitalisasi juga menghadirkan tantangan besar. Industri dituntut untuk beradaptasi dengan cepat, memperbarui strategi bisnis, dan mengembangkan sumber daya manusia yang melek teknologi. Jika tidak, mereka akan tertinggal dari persaingan global yang semakin kompetitif.
Inilah mengapa kolaborasi antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah menjadi sangat penting. Upaya SGU melalui World Tourism Day 2025 merupakan langkah nyata untuk menjembatani kesenjangan antara kebutuhan industri dan kesiapan tenaga kerja.
Masa Depan Pariwisata Dimulai dari Sekarang
Transformasi digital bukan sesuatu yang akan datang—ia sudah hadir di depan mata. Dunia pariwisata harus segera beradaptasi atau tertinggal. Melalui World Tourism Day 2025, SGU menunjukkan komitmennya untuk mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya siap menghadapi perubahan, tetapi juga menjadi motor penggeraknya.
Kolaborasi lintas sektor, inovasi dalam pendidikan, hingga partisipasi aktif dari generasi muda menjadi kunci dalam mewujudkan “Indonesia Smart Destination” yang berkelanjutan dan kompetitif di kancah global.