Kelebihan Pasokan dan Ekspor Baru Membuat Harga Minyak Dunia Menurun

Rabu, 01 Oktober 2025 | 10:03:46 WIB
Kelebihan Pasokan dan Ekspor Baru Membuat Harga Minyak Dunia Menurun

JAKARTA - Harga minyak dunia kembali mengalami penurunan signifikan pada perdagangan terbaru.

Pelemahan ini terjadi karena pasar mencermati potensi peningkatan produksi OPEC+ dan kembalinya ekspor minyak dari wilayah Kurdistan melalui Turki. Brent untuk pengiriman November ditutup di US$ 67,02 per barel, sementara WTI turun menjadi US$ 62,37 per barel.

Sehari sebelumnya, baik Brent maupun WTI mencatat penurunan harian terbesar sejak awal Agustus, lebih dari 3%. Pergerakan ini menunjukkan pasar sedang sangat berhati-hati terhadap potensi kelebihan pasokan. Situasi ini semakin diperkuat oleh sentimen pasokan tambahan dari OPEC+ dan ekspor Kurdistan.

Rencana Produksi OPEC+

Dalam pertemuan mendatang, OPEC+ diperkirakan akan mempercepat peningkatan produksi minyak untuk November, lebih tinggi dari tambahan 137 ribu barel per hari yang diterapkan di Oktober.

Arab Saudi, sebagai pemimpin kelompok, mendorong langkah ini untuk merebut kembali pangsa pasar. Beberapa anggota diprediksi sepakat menambah produksi hingga 411 ribu barel per hari, bahkan kemungkinan mencapai 500 ribu.

Meskipun demikian, OPEC menyatakan laporan terkait kenaikan produksi sebesar 500 ribu barel per hari tidak akurat. Analis StoneX, Alex Hodes, menilai strategi OPEC+ dapat menekan margin produsen shale oil AS yang lebih mahal. Hal ini berpotensi memaksa produsen AS mengurangi produksi meski baru mencapai rekor tinggi.

Faktor Ekspor dan Geopolitik

Kementerian Minyak Irak mengumumkan ekspor minyak dari wilayah semi-otonom Kurdistan kembali mengalir ke Turki setelah 2,5 tahun. Presiden Lipow Oil Associates, Andrew Lipow, mengatakan kembalinya ekspor ini menambah tekanan pasokan global, sehingga turut menekan harga.

Pasar dalam beberapa pekan terakhir tetap berhati-hati, terutama setelah serangan drone Ukraina ke kilang Rusia. Dari sisi geopolitik, dukungan Perdana Menteri Israel terhadap proposal perdamaian Gaza yang didukung AS dinilai positif, namun sikap Hamas masih belum jelas.

Menurut analis PVM, Tamas Varga, jika kesepakatan tercapai, lalu lintas kapal di Terusan Suez bisa normal kembali, menurunkan premi risiko geopolitik. Di sisi lain, potensi shutdown pemerintah AS menambah kekhawatiran permintaan minyak.

Produksi dan Stok Minyak Amerika Serikat

Data Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan produksi minyak mentah AS mencapai rekor bulanan 13,64 juta barel per hari pada Juli. Peningkatan 109 ribu barel dibandingkan Juni menandai kapasitas produksi AS yang terus menguat.

Pasar kini fokus pada laporan stok minyak mingguan dari API, yang diperkirakan menunjukkan peningkatan stok minyak mentah dan bensin, namun penurunan pada stok distilat. Pergerakan stok ini menjadi indikator penting bagi pelaku pasar, karena menentukan keseimbangan pasokan dan permintaan.

Dengan kombinasi kenaikan produksi OPEC+, ekspor Kurdistan, dan data stok AS, pasar minyak menghadapi periode yang menantang. Investor dan analis akan terus memantau perkembangan untuk menilai arah harga selanjutnya.

Terkini