JAKARTA - Ketahanan keuangan dan strategi bisnis yang terukur menjadi faktor penting yang membuat PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance tetap percaya diri menghadapi dinamika industri asuransi yang terus bergerak. Sejumlah analis menilai, modal solid yang dimiliki perusahaan anak usaha Pertamina ini menjadi kunci untuk menjaga daya saing sekaligus membuka peluang pertumbuhan jangka panjang.
Dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, Analis Ajaib Sekuritas Rizal Rafly menilai TUGU memiliki valuasi relatif terdiskon dibandingkan perusahaan sejenis, dengan fundamental dan prospek yang dinilai positif. “TUGU bisa menjadi andalan pada segmen asuransi umum, terutama terkait aviasi dan energi. Selain itu, porsi ritel yang terus bertumbuh memberi diversifikasi risiko,” ujarnya.
Skala Bisnis dan Aset yang Kuat
Dari sisi skala, TUGU menempati posisi penting dalam industri asuransi umum. Rizal menyebutkan bahwa TUGU memimpin dari sisi aset maupun total kelolaan investasi.
“Dengan total aset Rp32,6 triliun serta aset investasi mencapai Rp11,4 triliun, TUGU memiliki skala yang lebih besar dibandingkan perusahaan asuransi umum listed maupun non-listed,” tambahnya.
Hal ini menunjukkan kemampuan TUGU dalam mengelola dana dengan efisien sekaligus memperkuat basis modal untuk menghadapi tantangan pasar.
Pertumbuhan Laba dan Kinerja Historis
Tidak hanya dari sisi aset, TUGU juga menunjukkan tren pertumbuhan laba bersih yang konsisten. Secara historis, pertumbuhan laba bersih secara compounding bahkan melampaui rata-rata industri. Fakta ini menjadi bukti bahwa perusahaan mampu menjaga profitabilitas di tengah berbagai tantangan.
Bagi investor, hal ini memperlihatkan keandalan perusahaan dalam mencetak hasil berkelanjutan, sekaligus memperkuat keyakinan bahwa kinerja TUGU tetap solid ke depan.
Pandangan Analis Lain: Portofolio Investasi dan Dividen
Sementara itu, Analis BCA Sekuritas Ryan Santoso menyoroti keunggulan TUGU dari segi portofolio investasi, khususnya pada kelas aset ekuitas atau saham. Menurutnya, diversifikasi portofolio membuat TUGU berada pada posisi lebih fleksibel untuk merespons perubahan pasar.
Selain itu, Ryan menekankan aspek konsistensi TUGU dalam membagikan dividen. Dengan rasio payout di kisaran 40 persen, TUGU dinilai atraktif baik secara nominal maupun imbal hasil (yield). “Bahkan yield dalam dua tahun terakhir di atas bunga deposito, yakni di kisaran 6–8 persen. Ini masuk kategori value dan dividend play stock,” katanya.
Kebijakan dividen ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor yang mencari instrumen dengan potensi imbal hasil stabil, sekaligus menunjukkan komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah kepada pemegang saham.
Kemampuan Navigasi di Tengah Dinamika Makro
Ryan juga menegaskan, di tengah beragam sentimen makro, industri, dan regulasi, TUGU terbukti mampu menavigasi kondisi dengan tetap solid. Menurutnya, faktor ini menjadi keunggulan tersendiri bagi TUGU sebagai anak usaha Pertamina yang sudah berpengalaman.
Hal tersebut diperkuat dengan status TUGU sebagai salah satu emiten asuransi umum paling awal yang mengimplementasikan PSAK 117, standar akuntansi yang lebih menekankan transparansi dan tata kelola. Implementasi ini menegaskan keseriusan perusahaan dalam mengikuti regulasi terbaru.
Rasio Solvabilitas dan Ekuitas yang Kuat
Ryan menambahkan, kekuatan TUGU juga terlihat dari ekuitas yang tebal, jauh di atas ketentuan minimum untuk 2026. Selain itu, rasio solvabilitas TUGU tercatat berada di atas kecukupan minimal 120 persen serta lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri.
“Ekuitas yang tebal jauh di atas ketentuan minimum untuk 2026, disertai rasio solvabilitas di atas kecukupan minimal 120 persen dan rata-rata industri, menjadi bekal yang baik untuk sisa tahun 2025 dan ke depan,” tutur Ryan.
Kondisi ini menegaskan bahwa TUGU memiliki ruang lebih besar untuk ekspansi maupun menghadapi guncangan pasar tanpa mengorbankan stabilitas keuangan perusahaan.
Prospek ke Depan
Dengan kombinasi antara aset besar, pertumbuhan laba konsisten, diversifikasi portofolio investasi, serta rasio solvabilitas yang sehat, TUGU dipandang siap menghadapi sisa tahun 2025.
Selain menjadi andalan di sektor aviasi dan energi, perusahaan juga memperluas cakupan di segmen ritel. Strategi diversifikasi ini diharapkan memperkuat fondasi bisnis sekaligus menekan risiko dari ketergantungan pada satu lini usaha.
Bagi pelaku pasar, hal ini menjadi sinyal positif bahwa TUGU tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan jangka pendek, tetapi juga membangun struktur bisnis yang berkelanjutan.
Kekuatan fundamental yang dimiliki PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk mencerminkan kematangan strategi dalam mengelola risiko, memperluas pasar, serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Dengan dukungan analis yang menilai prospeknya positif, TUGU berpotensi tetap menjadi salah satu pemain utama di industri asuransi umum Indonesia.
Modal solid, strategi diversifikasi, dan rekam jejak pertumbuhan laba yang konsisten menempatkan TUGU sebagai perusahaan yang tidak hanya tangguh, tetapi juga atraktif di mata investor.