Pertamina Dorong Zero Incident Migas Lewat Coaching Zona Rokan

Jumat, 19 September 2025 | 15:04:50 WIB
Pertamina Dorong Zero Incident Migas Lewat Coaching Zona Rokan

JAKARTA - Keselamatan dan keandalan operasi menjadi fondasi utama dalam industri migas. PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) bersama Drilling & Well Intervention (DWI) SHU dan HSSE SHU-IDTC menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat budaya kerja aman melalui sebuah inisiatif strategis: Onsite Driller Console Assessment & Coaching. 

Program yang tengah berlangsung di Zona Rokan ini diharapkan mampu mencetak kru rig yang lebih kompeten, tangguh, dan siap mendukung target zero incident dalam setiap operasi.

Membangun Budaya Keselamatan dari Rig

Tidak jarang, insiden berulang dalam operasi pengeboran terjadi akibat faktor kompetensi, koordinasi, atau penguasaan peralatan yang kurang optimal. Melalui evaluasi mendalam atas insiden-insiden tersebut, lahirlah gagasan untuk menghadirkan assessment berbasis praktik langsung di lapangan.

“Assessment ini tidak hanya menilai, tapi juga langsung memberikan pembekalan. Dengan begitu, gap kompetensi yang ditemukan bisa segera diperbaiki di lapangan,” jelas Nataniel B. Sangka, Sr. Manager DWI Operation SHU yang menjadi penggagas program.

Dengan pendekatan langsung di driller console, kru rig dapat memperoleh pelatihan yang aplikatif. Cara ini berbeda dengan pelatihan konvensional yang umumnya hanya berupa kelas atau simulasi laboratorium.

Metode One-on-One di Console

Konsep Onsite Driller Console Assessment & Coaching dirancang agar personal kunci di rig mendapatkan pengalaman nyata melalui metode one-on-one. Proses ini melibatkan assessment individual, wawancara, simulasi, hingga coaching langsung di console.

Pendekatan ini memberikan keunggulan ganda: pertama, memungkinkan assessor mendeteksi secara detail kelebihan maupun kelemahan kru; kedua, memberi kesempatan perbaikan segera di lokasi kerja. Hal tersebut diyakini mampu memperkuat kesiapan mental dan teknis kru dalam menghadapi kondisi operasi yang dinamis.

Fokus pada Lima Kompetensi Kritis

Assessment ini mencakup lima area utama yang dianggap sebagai fondasi keselamatan dan keandalan operasi migas:

Experience & Background – menilai latar belakang pengalaman kerja kru rig.

Leadership Skill – mengukur kemampuan memimpin tim dalam kondisi operasional.

Equipment Knowledge – memastikan pemahaman mendalam terhadap peralatan rig.

Operational Technique & Troubleshooting – menguji teknik operasional dan respons penyelesaian masalah.

Emergency Response – menilai kesiapan kru menghadapi kondisi darurat.

Untuk menjaga objektivitas, assessment dilakukan oleh tim lintas unit dan regional dengan total 33 assessor berpengalaman. Mereka berasal dari berbagai bidang, termasuk Rig Specialist, Top Drive Specialist, Lifting Specialist, HSSE Specialist, hingga Well Services Superintendent.

Capaian Program hingga Agustus 2025

Sejak dimulai, program ini telah berjalan dalam dua batch. Hingga Agustus 2025, Onsite Driller Console Assessment & Coaching telah mencakup 53 rig dengan 69 kunjungan serta melibatkan 207 personel dari target 258 orang. Posisi yang menjadi sasaran utama adalah peran kunci di rig, yaitu Assistant Driller, Driller, Toolpusher, dan Rig Superintendent.

Dengan cakupan masif ini, program diharapkan tidak hanya menyasar individu, tetapi juga membawa dampak kolektif pada budaya kerja seluruh tim rig di Zona Rokan.

Dukungan Penuh dari Manajemen

Pudjo Handoko, Sr. Manager Well Intervention WK Rokan, menegaskan bahwa tujuan utama program bukanlah mencari kesalahan kru rig, melainkan memastikan kesiapan dan peningkatan kompetensi.

“Assessment ini adalah upaya bersama mengukur kompetensi kru rig sekaligus memberikan coaching langsung di console. Tujuannya agar key person semakin siap dan handal dalam menjalankan operasi dengan aman,” jelas Pudjo.

Pernyataan ini sekaligus menepis anggapan bahwa assessment semata-mata bersifat evaluatif. Justru sebaliknya, program ini menekankan pada pembinaan berkelanjutan untuk menghasilkan operator rig yang lebih percaya diri dan profesional.

Transformasi Budaya Kerja Migas

Keseriusan PDSI, DWI SHU, dan HSSE SHU-IDTC dalam mengawal program ini menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam membangun budaya kerja migas yang aman, handal, dan efisien. Transformasi budaya tidak dapat tercapai hanya dengan regulasi atau prosedur tertulis, melainkan perlu didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing tinggi.

Dengan personal rig yang semakin terlatih, operasi di Zona Rokan diharapkan bisa berjalan tanpa hambatan, minim risiko, serta memenuhi standar keselamatan tertinggi. Program ini sekaligus menegaskan bahwa zero incident bukan sekadar slogan, tetapi target yang bisa diwujudkan melalui sistem kerja berbasis pembinaan dan peningkatan kompetensi berkesinambungan.

Industri migas menghadapi tantangan besar: menjaga produksi tetap stabil sekaligus memastikan keselamatan operasi. Inisiatif Onsite Driller Console Assessment & Coaching menjadi salah satu jawaban atas tantangan tersebut. Melalui program ini, setiap personel kunci rig dibekali keterampilan teknis, kepemimpinan, hingga respons darurat yang lebih matang.

Dengan dukungan penuh dari manajemen dan keterlibatan puluhan assessor berpengalaman, Zona Rokan berpeluang menjadi role model penerapan program keselamatan berbasis kompetensi di sektor migas nasional.

Ke depan, jika konsistensi pelaksanaan program tetap terjaga, target zero incident bukan lagi sekadar cita-cita, melainkan standar baru dalam operasi migas Indonesia.

Terkini

Cara Cek Biaya Pajak Motor Online dan Cara Bayarnya

Jumat, 19 September 2025 | 22:44:39 WIB

Ini Daftar Tarif Listrik per kWh untuk Semua Golongan

Jumat, 19 September 2025 | 22:44:31 WIB

Biaya Kuliah di Luar Negeri yang Murah? Cek 5 Negara ini!

Jumat, 19 September 2025 | 22:44:27 WIB