JAKARTA - Pengertian tabungan merujuk pada sejumlah uang yang disisihkan oleh seseorang dari pendapatan yang diperoleh, dengan tujuan tertentu.
Saat ini, menyimpan uang di rekening tabungan sudah menjadi hal yang lumrah dan dijalani oleh banyak orang. Umumnya, kegiatan menabung dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu pendek hingga menengah.
Sementara itu, untuk perencanaan keuangan jangka panjang, banyak individu cenderung memilih bentuk instrumen keuangan lain seperti investasi.
Untuk memahami lebih jauh mengenai definisi, macam-macam tabungan, serta manfaat dan potensi risikonya, berikut ulasan lengkap yang dapat menjadi referensi Anda.
Dengan memahami secara menyeluruh pengertian tabungan, Anda bisa menentukan strategi keuangan yang lebih bijak.
Pengertian Tabungan
Secara umum, pengertian tabungan merujuk pada uang yang disimpan dari sebagian penghasilan yang tidak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau keperluan mendesak lainnya.
Uang ini disisihkan untuk keperluan di masa depan dan bisa diambil kapan saja bila diperlukan. Salah satu cara paling umum untuk menyimpan uang adalah melalui lembaga perbankan.
Bank dipilih banyak orang karena keamanannya serta kepraktisan dalam mengelola dana, tanpa harus repot menyediakan tempat khusus untuk menyimpan uang secara fisik.
Bank juga memberikan berbagai kemudahan bagi nasabah, misalnya fasilitas penarikan tunai secara mandiri melalui jaringan mesin ATM yang tersebar luas.
Selain itu, nasabah biasanya akan mendapatkan layanan seperti kartu ATM, buku tabungan, akses mobile banking, dan berbagai fitur tambahan lainnya tergantung pada kebijakan masing-masing bank.
Untuk membuka rekening tabungan, seseorang umumnya perlu mengisi formulir pendaftaran, melampirkan identitas diri, melakukan setoran awal sesuai dengan ketentuan bank, dan membayar biaya administrasi bila ada.
Beberapa faktor memengaruhi jumlah atau tingkat tabungan seseorang. Di antaranya adalah besarnya pendapatan, yang tentu akan memengaruhi seberapa banyak seseorang mampu menabung.
Faktor lain adalah suku bunga—ada sebagian masyarakat yang mempertimbangkan suku bunga sebelum memutuskan untuk menyimpan uang di bank, bahkan ada pula yang menghindarinya karena alasan prinsip.
Tingkat kepercayaan terhadap bank juga menjadi pertimbangan penting; semakin tinggi kepercayaan masyarakat, biasanya semakin besar pula kecenderungan mereka untuk menabung di sana.
Keuntungan dan Kerugian Memiliki Tabungan
Dana yang disimpan di bank dapat bertambah nilainya karena adanya bunga yang dihitung berdasarkan saldo tabungan yang dimiliki nasabah.
Sementara itu, pada lembaga keuangan berbasis syariah, keuntungan tidak diperoleh melalui bunga, melainkan menggunakan sistem bagi hasil yang sesuai dengan prinsip dan ketentuan syariah Islam.
Setiap jenis tabungan biasanya menawarkan berbagai fasilitas menarik yang bisa memberikan manfaat tersendiri bagi pemiliknya.
Pembahasan mengenai konsep bank syariah dapat ditelusuri lebih lanjut melalui referensi Al-Qur’an, sunnah Nabi, pendapat para ulama, serta pandangan dari sudut ekonomi Islam modern.
Secara garis besar, berikut adalah beberapa manfaat dari memiliki tabungan:
- Menyediakan cadangan dana yang dapat digunakan kapan saja bila dibutuhkan.
- Berguna sebagai dana darurat untuk keperluan tak terduga di masa mendatang.
- Membantu membentuk kebiasaan finansial yang lebih hemat dan terkontrol.
- Dalam kondisi tertentu, bisa berfungsi sebagai bentuk investasi jangka pendek.
Meskipun tabungan memiliki sejumlah kelebihan, perlu dipahami bahwa jenis produk keuangan ini kurang ideal bila tujuan utamanya adalah menumbuhkan nilai dana atau meraih keuntungan besar.
Hal ini disebabkan oleh suku bunga yang biasanya cukup rendah, berkisar antara 1 hingga 2 persen per tahun—angka ini umumnya tidak mampu mengimbangi laju inflasi tahunan.
Di samping itu, nasabah juga perlu mempertimbangkan adanya biaya administrasi yang dibebankan secara berkala.
Untuk mengurangi dampak dari bunga yang kecil dan biaya yang cukup signifikan, disarankan untuk memisahkan rekening sesuai peruntukan.
Misalnya, satu rekening khusus untuk pengeluaran rutin harian, dan satu lagi untuk menyimpan dana jangka menengah atau panjang.
Dengan strategi ini, kamu bisa menyesuaikan jenis tabungan dengan kebutuhan keuangan masing-masing. Untuk dana yang sering digunakan, kamu bisa memilih tabungan dengan biaya administrasi rendah, meskipun imbal hasilnya minim.
Sebaliknya, untuk dana yang jarang ditarik, sebaiknya pilih tabungan dengan bunga yang lebih tinggi atau bahkan pertimbangkan membuka rekening berjangka atau deposito—jenis tabungan di mana dana hanya bisa diambil setelah periode tertentu berakhir.
Jenis-jenis Tabungan
Tabungan merupakan simpanan dana milik individu maupun badan usaha yang disimpan di bank, dengan ketentuan dan persyaratan tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak bank.
Salah satu keunggulan dari tabungan adalah fleksibilitas penarikannya, di mana dana bisa diambil kapan pun dibutuhkan, termasuk melalui mesin ATM.
Namun demikian, penarikan tidak dapat dilakukan menggunakan instrumen seperti cek, bilyet giro, atau alat penarikan lainnya yang secara khusus ditentukan oleh bank.
Selain itu, tabungan juga dapat diartikan sebagai bagian dari pendapatan yang tidak dibelanjakan, melainkan disimpan untuk digunakan di masa depan.
Jenis tabungan sangat beragam, dan masing-masing memiliki fungsi serta karakteristik tersendiri. Berikut beberapa jenis tabungan yang umum tersedia:
Tabungan Anak
Sesuai namanya, jenis tabungan ini dirancang khusus untuk anak-anak. Tujuan utamanya adalah membiasakan anak menabung sejak dini.
Ciri khas dari tabungan ini adalah nominal setoran yang rendah, mengingat anak-anak umumnya menerima uang dalam jumlah terbatas.
Tabungan Mata Uang Asing
Jenis ini, yang sering disebut juga sebagai rekening valas, biasanya digunakan oleh mereka yang sering bertransaksi dengan mata uang asing seperti dolar, euro, atau poundsterling.
Meski kamu hanya memiliki mata uang rupiah, kamu tetap bisa memiliki tabungan ini dengan cara menukarkan rupiah ke mata uang asing yang diinginkan.
Meskipun setoran awal berbeda-beda, potensi keuntungan dari tabungan ini cukup tinggi karena nilai tukar mata uang asing bisa lebih menguntungkan dibandingkan dengan rupiah.
Tabungan Konvensional
Ini merupakan bentuk tabungan yang paling banyak dimiliki masyarakat. Nasabah umumnya mendapatkan fasilitas berupa buku tabungan, kartu debit, serta layanan perbankan digital seperti SMS banking, mobile banking, maupun internet banking.
Meskipun bunga yang ditawarkan cukup rendah—sekitar 0% hingga 2% per tahun—tabungan ini sangat berguna untuk menyimpan dana tanpa orientasi pengembangan modal.
Tabungan Berjangka
Berbeda dari tabungan konvensional, jenis ini lebih cocok bagi mereka yang memiliki tujuan finansial tertentu seperti merencanakan liburan atau keperluan lainnya.
Tabungan ini menawarkan suku bunga lebih tinggi, sekitar 3% hingga 7% per tahun. Namun, dana hanya dapat ditarik sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Jika penarikan dilakukan sebelum jatuh tempo, biasanya akan dikenakan denda.
Tabungan Haji
Jenis tabungan ini ditujukan bagi calon jemaah haji yang ingin mempersiapkan dana keberangkatan beberapa tahun ke depan. Sistemnya mirip dengan tabungan berjangka, di mana dana bisa dicairkan setelah mencapai jumlah tertentu.
Selain persyaratan umum seperti identitas diri, calon nasabah juga harus menyiapkan dokumen tambahan seperti riwayat kesehatan.
Besarnya setoran awal bervariasi tergantung kebijakan masing-masing bank, namun semakin besar jumlah setoran, maka semakin cepat pula target bisa tercapai.
Tabungan Giro
Jenis tabungan ini biasanya digunakan untuk keperluan bisnis karena mendukung transaksi dalam jumlah besar dan frekuensi tinggi. Giro memungkinkan nasabah melakukan transaksi melalui cek dan bilyet giro.
Rekening giro bisa dibuka oleh individu maupun badan usaha, dengan setoran awal mulai dari dua hingga tiga juta rupiah.
Tabungan Investasi
Selain untuk menyimpan uang, beberapa tabungan juga dirancang sebagai sarana investasi. Berikut ini beberapa contohnya:
- Deposito
Menawarkan bunga lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Namun, dana hanya bisa ditarik setelah periode tertentu, dan jika ditarik lebih awal, akan dikenakan penalti.
- Tabungan Saham
Jenis tabungan ini dimaksudkan untuk pembelian saham secara berkala serta menyimpan hasil keuntungan dari aktivitas jual beli saham.
- Tabungan Valas sebagai Investasi
Digunakan oleh mereka yang rutin bertransaksi dengan mata uang asing, tabungan ini bisa memberikan keuntungan dengan memanfaatkan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang luar negeri.
Pajak Tabungan Deposito
Pendapatan yang dikenai pajak dari bunga deposito adalah seluruh penghasilan yang berasal dari bunga dengan tarif pemotongan sebesar 20%, selama nilai simpanan mencapai atau melebihi Rp7.500.000.
Ketentuan ini berlaku baik untuk deposito yang disimpan di bank dalam negeri maupun luar negeri.
Dasar hukum terkait pengenaan pajak atas bunga deposito dan tabungan, serta diskonto dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 131 Tahun 2000 yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2001.
Ketentuan teknisnya juga dijelaskan lebih lanjut melalui Surat Edaran SE-01/PJ.43/2001 dan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 51/KMK.04/2001, yang mulai diberlakukan pada tanggal yang sama.
Suku bunga deposito yang ditawarkan oleh setiap bank dapat mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, nasabah biasanya akan memilih bank yang memberikan bunga lebih tinggi agar mendapatkan keuntungan lebih besar.
Pajak atas deposito dikenakan sebesar 20% dari jumlah bunga yang diterima, bukan dari total dana yang disimpan. Dengan kata lain, pemotongan pajak dilakukan atas penghasilan bunga, bukan nilai pokok simpanan.
Pajak atas bunga tabungan adalah kewajiban yang dibebankan kepada nasabah sebagai konsekuensi atas pendapatan yang diperoleh dari bunga simpanan, termasuk bunga deposito dan diskonto SBI.
Berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal Pajak yang disampaikan melalui situs resmi pajak.go.id dan mengacu pada Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Pajak Penghasilan, rincian tarif yang dikenakan adalah sebagai berikut:
- Untuk Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, dikenakan pajak final sebesar 20% dari jumlah bruto.
- Untuk Wajib Pajak luar negeri, dikenakan pajak final 20% dari total bruto atau sesuai tarif yang tercantum dalam perjanjian penghindaran pajak berganda (tax treaty) yang berlaku.
Namun, ada beberapa kondisi di mana pajak bunga tidak dikenakan, di antaranya:
- Jika jumlah deposito, tabungan, serta Sertifikat Bank Indonesia yang dimiliki tidak melebihi Rp7.500.000 dan tidak dipecah ke beberapa rekening untuk menghindari pajak.
- Bunga yang berasal dari dana pensiun.
- Bunga tabungan yang digunakan dalam program pembelian rumah, kavling siap bangun, atau rumah susun yang ditujukan untuk dihuni sendiri, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pajak yang dikenakan akan secara otomatis mengurangi jumlah bunga bersih yang diterima oleh nasabah. Artinya, semakin besar bunga yang diperoleh dari simpanan, maka semakin besar pula pajak yang harus dibayarkan oleh nasabah.
Tips Memilih Tabungan Deposito
Selain menyimpan uang dalam bentuk tabungan di bank, Anda juga memiliki opsi untuk menempatkan dana dalam bentuk deposito.
Deposito merupakan salah satu instrumen investasi yang dikenal memiliki tingkat risiko rendah jika dibandingkan dengan jenis investasi lainnya. Namun, sebelum memilih produk ini, ada beberapa hal penting yang sebaiknya Anda perhatikan:
Tentukan Jenis Deposito Sesuai Kebutuhan
Ada beberapa jenis deposito yang tersedia di Indonesia, dan pemilihannya sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Tiga jenis utama di antaranya adalah deposito berjangka, deposito on call, dan sertifikat deposito.
- Deposito berjangka adalah jenis yang paling umum digunakan. Produk ini memiliki jangka waktu tertentu, mulai dari satu bulan hingga dua tahun. Bunga akan dibayarkan pada akhir periode yang telah disepakati di awal.
- Deposito on call merupakan jenis simpanan yang hanya bisa dicairkan setelah memberikan pemberitahuan kepada pihak bank dalam beberapa hari sebelumnya.
- Sementara itu, sertifikat deposito memiliki kemiripan dengan deposito berjangka, namun kelebihannya adalah dapat dipindahtangankan.
Meskipun begitu, perlu diwaspadai bahwa jika sertifikat ini hilang dan ditemukan oleh pihak lain, maka dana di dalamnya bisa dicairkan oleh siapapun yang memegangnya.
Pilih Lembaga Keuangan yang Terpercaya
Langkah berikutnya adalah memilih bank yang memiliki reputasi baik dan kredibel. Anda bisa memeriksa latar belakang bank melalui berbagai sumber, termasuk mengecek apakah bank tersebut sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jika belum terdaftar, sebaiknya pertimbangkan ulang untuk menggunakan layanannya.
Selain itu, pertimbangkan juga bank yang menawarkan suku bunga kompetitif. Semakin tinggi bunga yang ditawarkan, maka potensi keuntungan juga semakin besar.
Namun perlu diingat, jangan tergoda hanya karena bunga tinggi—pastikan bunga tersebut masih dalam batas yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang menetapkan batas maksimum suku bunga untuk simpanan deposito.
Sesuaikan Jangka Waktu dengan Kondisi Keuangan
Pemilihan jangka waktu sangat penting. Jika Anda memiliki dana cadangan yang cukup dan tidak memerlukan pencairan dalam waktu dekat, Anda bisa memilih jangka waktu yang lebih panjang, seperti 24 bulan.
Namun jika kondisi keuangan cukup ketat, sebaiknya pilih jangka waktu pendek agar dana bisa segera diakses jika dibutuhkan.
Perlu diketahui bahwa penarikan sebelum jatuh tempo akan dikenai penalti, yang bisa mengurangi keuntungan atau bahkan menyebabkan kerugian.
Pertimbangkan Periode Pencairan Dana
Salah satu perbedaan mendasar antara deposito dan tabungan adalah keberadaan jangka waktu tertentu yang membuat dana tidak dapat ditarik sewaktu-waktu.
Oleh karena itu, pastikan Anda tidak memilih deposito jika ada kemungkinan besar akan membutuhkan dana sebelum masa jatuh temponya.
Gunakan Bank dengan Jangkauan Layanan Luas
Selama periode penyimpanan dana, bisa saja Anda berpindah tempat tinggal atau domisili. Untuk memudahkan pengelolaan dan pencairan deposito, sebaiknya pilih bank yang memiliki jaringan cabang atau layanan yang luas secara nasional.
Dengan begitu, Anda tetap bisa mengakses layanan bank meskipun berada di kota yang berbeda dari tempat pembukaan rekening deposito.
Selain memahami aspek teknis seperti pajak atas bunga deposito dan tips memilih produk yang tepat, Anda juga perlu mempelajari sistem pengelolaan bunga yang diterapkan oleh bank.
Beberapa bank memberikan opsi untuk langsung mencairkan bunga pada akhir periode, sementara yang lain menawarkan sistem roll over, di mana bunga akan dimasukkan ke dalam pokok deposito untuk periode selanjutnya.
Memahami sistem ini akan membantu Anda merencanakan strategi penyimpanan dana yang lebih optimal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan pribadi.
Sebagai penutup, dengan memahami pengertian tabungan, Anda dapat lebih bijak mengelola keuangan dan mempersiapkan masa depan secara aman, terencana, dan bertanggung jawab.